SAMPIT – Pertengahan Oktober 2023 merupakan masa peralihan dari musim kemarau ke hujan atau Pancarima. Pada masa ini, kasus di Demam Berdarah (DBD) di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) mengalami peningkatan.
“Pada masa peralihan ini perlu ada upaya untuk pencegahan terhadap meningkatnya kasus DBD, salah satunya dengan fogging,” kata Pengelola Program DBD Dinkes Kotim, Robi Indra Wahyudi, Rabu, 25 Oktober 2023.
Ini ia ungkapkan saat dirinya memantau pelaksanaan fogging di Jalan Arjuna Kecamatan Baamang. Disampaikannya, fogging dilakukan untuk mengendalikan penyebaran penyakit infeksi virus DBD yang ditularkan oleh nyamuk Aedes Aegypti. Sehingga penyebarannya yang biasanya diderita oleh usia rentan yaitu anak-anak bisa dihentikan.
“Saat ini ada beberapa wilayah dimana berdasarkan hasil penyelidikan epidemiologi ditemukan beberapa warga terinfeksi virus DBD yang ditularkan oleh nyamuk Aedes Aegypti. Makanya saat memasuki musim penghujan ini, warga diminta waspada terhadap penyebaran dan penularan DBD, ” tuturnya.
Karena saat musim peralihan ini perkembangan nyamuk penyebab DBD meningkat, sehingga berdampak pada meningkatnya infeksi DBD. Disebutnya sejak awal Januari hingga pertengahan Oktober 2023, setidaknya sudah ada sebanyak 320 kasus penyakit DBD di Kotim.
“Makanya fogging kami lakukan, namun masyarakat juga harus memperhatikan tempat penampungan air dibersihkan minima satu minggu sekali, te tentunya lingkungan rumah juga agar tidak menjadi tempat peristirahatan atau perkembangbiakan nyamuk,” tutupnya.
(dev/matakalteng.com)
Discussion about this post