SAMPIT – Pertanian holtikultura warga gagal total akibat banjir yang melanda Desa Sember Makmur Kecamatan Mentaya Hilir Utara (MHU) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) selama lima hari ini.
Kepala Desa Sumber Makmur, Supriyo mengatakan banjir melanda sejak intensitas hujan tinggi dan air sungai masuk akibat pasang rob. Itu membuat tanaman warga yang ada di wilayahnya tidak dapat tumbuh dan berkembang lantaran membusuk terendam air.
“Rata-rata petani terdampak akibat banjir ini. Sekalipun hampir setiap tahun bencana banjir ada tapi ini yang terparah jika dibandingkan tahun-tahun sebelumnya,” katanya, Sabtu 28 Mei 2022. Disebutnya tingginya air yang tak kunjung surut itu karena pasang Sungai Mentaya naik kemudian pasang di Sungai Sampit dan akhirnya masuk ke desa tersebut.
Jadi dua tanggul atau cabang yaitu Sungai Langgana II dan Tengnggarap tidak bisa menampung air yang melimpah ini. Akibatnya sekitar 25 hektar lebih lahan terendam banjir membuat tanaman tidak dapat berproduksi, alhasil sejumlah petani rugi hingga jutaan rupiah.
“Jumlah KK 450 dengan jumlah penduduknya ada 1450 orang, hampir 30 persen mata pencahariannya yaitu bertani. Bahkan ada yang baru menanam kemudian terendam air otomatis itu busuk tidak bisa tumbuh lagi. Modal tidak kembali. Warga sekarang hanya menunggu air ini surut baru bisa beraktivitas lagi,” ujarnya.
Dirinya pun berharap Pemkab Kotim, dapat mengulurkan bantuan hingga bisa meringankan beban warga terdampak banjir, baik sembako maupun pupuk atau modal awal sektor pertanian.
(dev/matakalteng.com)
Discussion about this post