SAMPIT – Kalangan pemuda dinilai lebih rawan dipengaruhi oleh paham radikalisme melalui media sosial (Medsos). Demikian diungkapkan Camat Mentawa Baru Ketapang, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) Edy Hidayat Setiadi, Selasa 28 Desember 2021.
“Karena sebagian besar pengguna medsos itu pemuda. Seperti salah satu pegawai saya di Kecamatan ada yang belajar tasawuf melalu medsos. Itu kan sangat mengkhawatirkan, yang ada gurunya saja susah apalagi hanya melalui medsos,” katanya.
Oleh sebab itu, perlunya pengawasan orangtua dan keluarga terdekat terkait pergaulan dan penggunaan medsos itu sendiri agar pemuda tidak salah tersesat dalam faham yang dinilai radikal. Mereka pun harus lebih memahami kepribadian para pemuda.
Pasalnya saat ini untuk memahami dan membedakan anggota faham radikal itu sulit. Karena mereka berbaur dengan masyarakat umum. Sampai saat ini pun pihaknya belum mendapat laporan yang oknum mencurigakan. “Sejauh ini belum ada laporan mencurigakan, seperti yang ditangkap kemarin dia lebih berbaur dengan masyarakat dan tidak mencurigakan,” jelasnya. Kalau
Namun, pihaknya juga telah meminta Lurah dan Kepala Desa yang ada di wilayahnya untuk meningkatkan kewaspadaan dengan gerakan yang mencurigakan seperti pengajian yang tertutup atau warga lain tidak boleh ikut.
“Kalau ada menemui yang mencurigakan seperti itu segera melapor ke kami atau Keluruhan, agar bisa kami ambil tindakan dan faham radikalisme tidak menyebar di wilayah kami,” tutupnya.
(dev/matakalteng.com)
Discussion about this post