SAMPIT – Camat Bukit Santuai, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) Pungkal mengatakan, pihaknya mengusulkan adanya pengadaan mesin ces atau kelotok ces untuk membantu mengevakuasi korban banjir beserta barang-barang milik warga.
Menurut Pungkal, hal ini merupakan keperluan mendesak lantaran Kecamatan Bukit Santuai menjadi langganan bencana banjir bahkan hingga saat ini banjir masih terjadi. Yang mana kelotok ces itu rencananya akan digunakan untuk mengecek desa-desa yang mengalami banjir serta membantu evakuasi.
“Karena selama ini kami selalu menyewa. Padahal untuk mengevakuasi barang serta warga kalau banjir sangat penting mesin ces ini. Kemarin kami kesulitan mencari mesin ces saat banjir, bahkan tidak ada karena semua dipakai warga untuk menyelamatkan barang masing-masing,” ungkapnya, Rabu 8 September 2021.
Menurutnya, di Kecamatan Bukit Santuai ada 14 desa yang terendam banjir, namun dua diantaranya hanya banjir lewat sehingga tidak terlalu parah.
“Banjir memang sudah mulai surut, namun khusus untuk Desa Tumbang Tilap dan Keminting masih parah karena mereka desa paling bawah atau yang berada di dataran paling rendah. Dan sampai saat ini mereka masih memerlukan bantuan,” tegasnya.
Dikatakan Pungkal, dua desa tersebut terlambat dibandingkan desa lainnya melaporkan jumlah terdampak banjir sehingga bantuan juga terlambat didapatkan.
“Dari 14 desa itu hampir semua rumah tenggelam. Hanya beberapa yang tidak tenggelam, kalau yang di atas bukit mereka lebih cepat surutnya kalau tidak diguyur hujan lebat lagi, seperti di Desa Tewei Hara, sedangkan di daerah di bawah bukit yang lama surutnya,”ungkapnya.
Diketahui, desa yang paling parah terendam banjir yakni Desa Tumbang Tilap dan Desa Keminting. Sementara untuk bantuan, menurut Pungkal beberapa desa sudah mendapatkan bantuan dari Wakil Bupati Kotim Irawati yang sempat turun langsung ke lokasi dan juga dari Dinas Sosial Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng).
(dia/hab/matakalteng.com)
Discussion about this post