SAMPIT – Petani padi di Desa Seranggas Kecamatan Teluk Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) terancam gagal panen, lantaran padi yang ditanamnya diserang hama wereng.
“Hama wereng memang setiap tahun menjadi ancaman, tapi yang sekarang ini sedikit parah dari sebelumnya,” kata Marhanudin, petani padi setempat, Senin 1 Februari 2021
Selain hama wereng, tingginya harga pupuk juga menjadi permasalahan yang dihadapi para petani tersebut. Hal ini pun dikeluhkan oleh mereka, pasalnya bagi petani kecil harga pupuk saat ini tidak dapat dijangkau. Sehingga padi yang seharusnya mendapat pupuk kini terpaksa tidak dilakukan pemupukan.
“Kami kaum tani kecil mengharapkan bantuan dari pihak dinas pertanian agar dipermudah mendapatkan pupuk. Saat ini pupuk nilainya terlalu mahal, karena membelinya harus per paket. Harga satu paketnya seharga Rp 800 ribu. Sedangkan lahan kami kurang dari 1 hektar,” terang Marhanudin.
Dirinya menyebutkan, dalam satu paket pupuk terdapat lima sak, sedangkan mereka hanya memakai 2 sak saja. Ditambah lagi saat ini penyakit hama wereng sangat agresif menyerang tanaman padi, Sehingga memaksa para petani harus setiap minggu untuk membeli racun.
“Kami mau saja pupuk dihapus subsidinya yang penting kami bisa beli satu atau dua sak. Kami sangat minta tolong supaya dinas pertanian melihat keadaan sawah kami yang banyak penyakitnya. Jangan hanya menerima laporan saja, tetapi juga harus turun lapangan,” kata Marhanudin.
Menurutnya, jika serangan hama wereng dan harga pupuk tidak cepat ditangani. Maka kemungkinan akan berdampak pada padi mereka yaitu gagal panen seperti tahun sebelumnya. Sementara, panen diprediksi akan dilaksanakan pertengahan bulan Mei mendatang. Dalam satu hektare, para petani bisa menghasilkan lima ton beras jika panen sukses.
(dev/matakalteng.co.id)
Discussion about this post