SAMPIT – Petani rotan di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) bergembira dengan adanya kenaikan harga menjelang hari Raya Idul Fitri 1440 Hijriah. Hal ini disampaikan oleh Ketua Asosiasi Pengusaha dan Petani Rotan (Aspero) Kotawaringin Timur, Dadang H Syamsu.
“Kami sangat bersyukur adanya kenaikan harga rotan ditingkat petani. Terlebih kenaikan ininterjadi pada bulan Ramadan menjelang hari Raya Idul Fitri dan juga menjelang penerimaan peserta didik baru,” kata Dadang saat dibincangi matakalteng.com, Senin 27 Mei 2019.
Pria yang juga anggota Komisi III DPRD Kotim ini mengaku sempat menerima keluh-kesah masyarakat tentang makin terpuruknya sektor rotan. Harga rotan ditingkat petani sempat terpuruk, yakni jatuh diharga Rp2.600 per kilogram.
Harga yang jatuh itu terjadi semenjak adanya larangan ekspor rotan pada tahun 2018 lalu. Kini harganya kembali membaik yakni Rp4 ribu per kilogramnya. Hal ini disambut gembira oleh para petani. “Semoga kenaikan harga ini dapat stabil dan tidak terjadi adanya penurunan. Dan kalo bisa harganya semakin naik,” tutur Dadang.
Imam Salapudin selaku petani rotan di Kotim mengaku senang saat mengetahui harga rotan mengalami kenaikan. Dirinya menyaksikan sendiri raut bahagia yang tersirat dari wajah para petani rotan.
“Sudah lama rotan tidak naik harganya. Para petani rotan sudah banyak yang berkurang karena harganya sempat anjlok. Banyak dari mereka memilih kerja di perusahaan sawit. Saat naik, wajah para petani seperti bercahaya. Semoga adanya kenaikan ini dapat mensejahterakan petani rotan lokal,” tutur pemuda berusia 25 tahun ini.
(shb/matakalteng.com)
Discussion about this post