PALANGKA RAYA – Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) H. Sugianto Sabran memimpin Apel Gelar Personel dan Sarana Prasarana Penanganan Darurat Bencana Banjir di Kalteng, bertempat di lapangan Kantor Gubernur, Kamis 9 September 2021.
Apel tersebut digelar guna mengetahui ketersediaan dan kesiapan personel dan sarana prasarana untuk penanganan banjir dimana sebagian sudah melaksanakan upaya penanganan darurat di lapangan.
Pada kesempatan itu gubernur mengatakan bahwa Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalteng telah mulai menyalurkan bantuan sembako kepada masyarakat Kotawaringin Timur dan Katingan, mulai Senin 6 September 2021 lalu. Selanjutnya bantuan akan disalurkan ke Seruyan dan kabupaten lainnya sesuai perkembangan di lapangan.
Gubernur juga menambahkan dukungan Pemprov Kalteng tahap berikutnya akan diwujudkan dalam bentuk makanan siap saji, peningkatan jumlah dapur umum, bantuan sembako, layanan kesehatan dan kebutuhan lainnya. Tenaga kesehatan juga telah berada di 3 Kabupaten yakni Katingan, Kotawaringin Timur dan Seruyan.
“Kami sudah tugaskan mereka hingga pasca banjir ditangani. Biasanya pasca banjir ada penyakit seperti kolera, demam berdarah, dll. Jadi ini harus kita layani dengan baik,” ungkap Gubernur.
Khusus untuk Katingan, Gubernur menekankan di 5 kecamatan yang parah akan ditugaskan koordinator lapangan dari pejabat eselon II Pemprov Kalteng didampingi pejabat dan tim dari masing-masing organisasi perangkat daerah.
Gubernur pada kesempatan ini menyampaikan apresiasi kepada seluruh relawan yang turun tangan membantu warga terdampak banjir dan mengingatkan agar tetap mematuhi protokol kesehatan guna menghindari cluster Covid-19 selama membantu di lapangan.
“Biarpun kita membantu, tetapi kita juga harus menjaga diri kita karena kita punya keluarga di rumah dan menjaga orang banyak. Kepada tim yang akan berangkat saya berpesan, agar jangan sampai membuat sulit masyarakat di sana. Mereka sudah dalam keadaan sulit jadi kita urus diri kita sendiri, justru kita membuka dapur umum untuk membantu mereka,” pesan Gubernur.
Di samping itu Gubernur pun meyakinkan bahwa bantuan yang diberikan secara bertahap ini akan diawasi dan dipantau dengan melibatkan BPK dan BPKP, untuk menghindari adanya penyalahgunaan oleh oknum tertentu.
“Kita awasi bersama jangan ada bantuan yang menumpuk di Kecamatan atau di Desa, bantuan itu harus dibagikan agar tidak menjadi stock dan ujung-ujungnya menjadi busuk. Saya mohon bantuan kepada TNI/Polri untuk mengawasi bersama-sama,” tutup Gubernur.
Sebagaimana diketahui, intensitas curah hujan yang meningkat sejak 21 Agustus 2021 telah menyebabkan banjir di 11 Kabupaten/Kota yaitu Lamandau, Kotawaringin Barat, Sukamara, Seruyan, Kotawaringin Timur, Katingan, Gunung Mas, Pulang Pisau, Barito Utara, Murung Raya dan Palangka Raya.
Sementara itu 6 kabupaten telah menetapkan status tanggap darurat bencana banjir yaitu Kotawaringin Barat, Katingan, Kotawaringin Timur, Seruyan, Lamandau dan Gunung Mas. Sedangkan status siaga darurat ditetapkan oleh Kabupaten Pulang Pisau. Bencana banjir telah menyebabkan 29.855 KK dengan 57.117 jiwa terdampak, dan yang terparah di Kabupaten Katingan, Kotawaringin Timur dan Seruyan.
(vi/matakalteng.com)
Discussion about this post