PALANGKA RAYA – Jumlah pasien tuberculosis (TBC) di Rumah Sakit Doris Syilvanus Palangka Raya cukup banyak. Direktur Utama RSUD Doris Sylvanus, drg. Yayuk Indriaty, mengungkapkan ruang perawatan dan klinik paru yang melayani pasien baik TBC sensitif maupun TBC Multi Drug Resistant (MDR) selalu dipenuhi pasien.
“Kemudian untuk pasien dewasa juga cukup banyak satu hari kunjungan untuk klinik TBC itu antara 30-50 orang di RSUD Doris Sylvanus, yang meminta setiap bulan untuk obat rutin,” ujar drg. Yayuk kepada media belum lama ini.
Bahkan menurut Yayuk untuk merawat pasien TBC sensitif, RSUD Doris Sylvanus sempat kekurangan bangsal. Penanganan pasien tuberculosis yang tidak boleh bergabung dengan pasien lain, karena khusus penyakit TBC harus memiliki ruang standar khusus sehingga bakterinya tidak menyebar kemana-mana.
Yayuk menambahkan kasus TBC di daerah ini cukup tinggi. Jumlah TBC MDR yang ditangani Doris Sylvanus mencapai 19 kasus. Dirut RSUD Doris Sylvanus Palangka Raya ini, mengatakan tahun depan telah direncanakan akan dibangun klinik dan bangsal khusus untuk pasien tuberculosis sehingga jalur masuknya berbeda dengan orang sehat dan pasien lainnya.
Diharapkan rencana tersebut dapat terealisasi. Pengembangan pelayanan untuk pasien TBC di RS Doris Sylvanus ini sudah diusulkan dalam APBD tahun 2021 mendatang. Saat disinggung penyebab tuberkulosis ini, Yayuk menyebut, bakteri tuberkulosis hidup di lingkungan yang lembab, kurang sinar matahari dan daerah yang kotor.
“Untuk mencegah penyakit ini, harus lebih banyak melakukan sosialisasi kepada masyarakat agar membersihkan lingkungan sekitar dan membuat ventilasi yang cukup, sehingga sirkulasi udara cukup. Karena bakteri tuberkulosis ini mati dengan sinar matahari,” terangnya.
Kendati demikian, lanjutnya apabila ada keluarga yang mengalami batuk-batuk yang tidak sembuh, badan kurus, malam hari berkeringat, maka dianjurkan untuk segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat. “Karena tuberkulosis ini bisa menular dari orang dewasa ke anak-anak, itu yang berbahaya,” pungkasnya.
(ys/matakalteng.com)
Discussion about this post