PALANGKA RAYA – Jebolnya boks saluran irigasi tersier di wilayah Kelompok Tani Mekar Sari I, Desa Luaw Jawuk, Kecamatan Paku, Kabupaten Barito Timur (Bartim) berdampak pada hasil gabah petani.
Disaat musim kemarau, puluhan hektare sawah terancam kekeringan akibat suplai air yang tidak bisa masuk ke areal persawahan dan kendala tersebut sudah berlangsung kurang lebih 5 tahun ini. Hal tersebut diutarakan Ketua Kelompok Tani, Mekar Sari I, Sephariyono (41) saat diminta keterangannya, Selasa 10 Mei 2022.
Dikatakan, kondisi tersebut tidak hanya mempengaruhi hasil petani tetapi juga mempengaruhi tingkat ketekunan petani dalam menggarap lahan mereka dan saat ini ada beberapa lahan yang dibiarkan terlantar tidak dikelola lagi oleh pemiliknya akibat permasalahan tersebut.
Sephariyono juga mendesak, agar dalam waktu dekat Dinas PUPR Bartim terjun kelapangan untuk melihat langsung jebolnya boks tersier tersebut sekaligus berkoordinasi dengan kelompok tani.
“Jangan sampai jebolnya boks irigasi tersier ini kesannya dibiarkan berlarut-larut, 5 tahun tanpa perbaikan bukan waktu yang pendek, oleh karena itu kami minta dinas terkait cek ke lapangan sekaligus koordinasi dengan kelompok tani, dan kami siap mendampingi,” katanya.
Diteruskan, peningkatan produksi gabah petani tidak tidak hanya sebatas cara pengelolaan lahan yang benar, pemupukan, perawatan, penanggulangan serangan hama akan tetapi berfungsi atau tidaknya saluran irigasi juga turut mempengaruhi tingkat keberhasilan para petani oleh karena itu dukungan penuh dari dinas terkait mutlak diperlukan.
“Hal tersebut selaras dengan program ketahanan pangan Pemkab Bartim yang mencanangkan Kecamatan Paku sebagai salah satu daerah lumbung pangan,” tandasnya.
(as/mataKalteng.com)
Discussion about this post