TAMIANG LAYANG – Pergerakan “People Power” yang dilakukan sebagian masa di berbagai daerah adalah cerminan untuk menolak hasil Pemilu tahun 2019. Menurut sebagian kubu yang melakukan People Power menganggap bahwa hasil pemilu tidak sesuai atau adanya kecurangan.
Namun para tokoh agama khususnya di Kabupaten Barito Timur (Bartim) Kalimantan Tengah (Kalteng) menolak keras dengan adanya pergerakan “People Power” yang dinilai bertentangan dengan konsitusi dan prinsip demokrasi.
Apa yang diungkapkan KH. Rahmad selaku Imam Masjid Sabilal Muhajidin Ampah, Drs. Mulyadi Ketua MUI Bartim, KH. Rasyid Ketua MUI Kecamatan Pematang Karau dan Ust. Ahmad Gazali selaku pengurus cabang NU Kabupaten Bartim mengucapkan terima kasih kepada seluruh penyelenggara Pemilu 2019 khususnya kabupaten Barito Timur yang sudah menjalankan pesta demokrasi dengan aman dan damai.
Para tokoh agama tersebut menolak adanya pergerakan “people power” yang tidak menerima hasil pemilu dan dinilai sangat bertentangan dengan konstitusi dan prinsip demokrasi. Menurut para tokoh agama tersebut, pergerakan masa untuk menolak hasil dari pemilu sudah dianggap mengarah kepada makar kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), yang dengan sengaja melanggar ketentuan hukum.
Dengan bersama para tokoh Bartim tersebut juga mengajak dan menghimbau kepada masyarakat, untuk bersama-sama menjaga keutuhan NKRI dan jangan sampai masyarakat terpecah belah dengan oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. “Jangan sampai keutuhan NKRI dirusak oleh oknum – oknum yang tidak bertanggung jawab,” ucap mereka, kemarin.
(iwn/matakalteng.com)
Discussion about this post