BUNTOK – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Barito Selatan (Barsel) menggelar Rapat Koordinasi bersama seluruh unsur Forkopimda sekaligus menetapkan Status Siaga menjadi status tanggap Darurat Bencana Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) tahun 2023.
Ditetapkannya status tanggap darurat itu, setelah melalu beberapa pertimbangan rapat Koordinasi di pimpin langsung oleh Penjabat (Pj) Bupati Barsel, Deddy Winarwan yang bertempat di Aula Setda Barsel, Kamis 12 Oktober 2023.
Dikatakan Deddy Winarwan, adapun Dasar penetapan Status Tanggap Darurat Karhutla ialah mengacu pada empat pertimbangan, meliputi hingga saat ini luasan lahan yang terbakar di Kabupaten Barsel 587,775 Hektare sebanyak 124 kejadian Hektare.
Selanjutnya indek pencemaran Udara (ISPU) selama 2 minggu kedepan sangat tidak sehat serta membuat Ispa meningkat dua kali lipat semulanya hanya 806 kasus, menjadi 1722 kasus dan dari hasil laporan BMKG yang memprediksi Elnino bertahan sampai bulan Februari 2024.
“Dari empat dasar itu kami bersama-sama secara resmi menetapkan Status Karhutla di Barsel naik menjadi Tanggap Darurat, apalagi hasil laporan dari BMKG bahwa tingkat kecenderungan mudah terbakarnya lahan kemungkinan meningkat di level zona merah,” kata Deddy.
Jadi penetapan status ini, lanjut dia, selama 14 hari kedepan dan ini sejalan dengan petunjuk teknis dari BNPB dan dapat diperpanjang.
Deddy Winarwan juga meminta perlunya Pembentukan MPA di semua Desa dan Kelurahan di Kabupaten Barsel paling lambat tanggal 24 Oktober 2023.
Hal ini, kata dia, menjadi perhatian bagi seluruh Camat supaya memperhatikan hal tersebut untuk membentuk MPA secepatnya dan penambahan Posko lapangan masyarakat peduli api (MPA) di tingkat Desa khususnya bagi Desa rawan Karhutla.
Ditambahkan, terkait penanganan ISPA bagi pelayanan Kesehatan bagi masyarakat melalui Puskesmas dan Puskesmas Pembantu (Pustu), Camat yang seluruh Kabupaten Barsel untuk mengaktifkan koordinasi dengan Unsur Forkopimcam dan Kepala Puskesmas untuk jemput bola untuk penanganan ISPA.
“Saya tegaskan supaya Pembentukan MPA bisa jadi perhatian bersama dan paling penting ialah menjaga koordinasi dengan semua pihak baik, Pemerintah Daerah, DPRD, TNI, POLRI, FORKOPIMDA, relawan TAGANA, bisa bersinergi untuk penanggulangan Bencana jangan lengah, meskipun sekaran cuaca ada hujan, tapi kita tetap siap dan sigap apabila terjadi Karhutla,” harapnya.
Rakor yang juga dihadiri langsung oleh wakil Ketua DPRD, Kapolres, Dandim 1012 Buntok, Kejari, Ketua Pengadilan Negeri, Kepala OPD di lingkup Pemerintah Daerah dan seluruh Camat se Kabupaten Barsel.
(co/matakalteng.com)
Discussion about this post