BUNTOK – Dari Januari hingga Agustus 2020 sebanyak 28 hotspot terpantau di Barito Selatan. Hal itu dikatakan Kepala Pelaksana BPBD Barsel, Alip Suraya Rabu 2 Agustus 2020. Dikatakan, berdasarkan data pemantauan sebanyak 89 hotspot atau titik panas terdeteksi di Barito Selatan dari Januari – Agustus 2020.
Secara detail dijelaskannya, pada Bulan Januari hanya 1 titik api yang terpantau, kemudian Febuari sebanyak 9 titik api, Maret 6 hotspot, April 7 titik api, Mei 7, Juni 6, Juli 8 dan Agustus 45 titik api terpantau. Saat ini Barsel, kata dia, telah ditetapkan status siaga Karhutla. Oleh sebab itu selama status belum dicabut masyarakat tidak boleh melakukan pembakaran dalam bentuk apapun.
“Walaupun di dalam Perda 1 Provinsi Kalteng diperbolehkan membakar 1 hektar, namun selama status siaga masyarakat tidak bisa,” tegasnya. Alip Suraya berharap, agar masyarakat bisa menginformasi secepatnya apabila ada terjadi kebakaran hutan dan lahan.
Setiap kecamatan, lanjut dia, dibentuk Posko Karhutla untuk kesiapsiagaan dalam menghadapidan mengantisipasi terjadinya Karhutla. Dan disetiap Desa juga telah ada Masyarakat Peduli Api (MPA). “Saat ini masing-masing instansi terkait sudah melakukan kesiapan, dan secara rutin melakukan simulasi untuk mempersiapkan mental personel,” ujarnya.
(co/matakalteng.com)
Discussion about this post