SAMPIT – Banjir yang terjadi di Kecamatan Mentaya Hilir Utara (MHU) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) tidak hanya di Desa Natai Baru, namun juga di Desa Rongkang dan Ramban. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kotim Rihel mengatakan, desa tersebut berada di bantaran sungai yang memang rawan terjadi banjir jika hujan terus mengguyur disertai air sungai pasang tinggi.
“MHU ada tiga desa, yaitu Ramban, Rongkang dan Natai Baru. Besok kami akan ke lokasi dengan Bupati atau Wabup untuk memberikan bantuan. Kalau rawan sendiri itu rata-rata karena berada di pinggir sungai. Karena kalau sudah hujan lebat, itu pasti rawan dan tinggal menunggu waktu,” katanya, Kamis 26 Mei 2022.
Ditambahkan, hujan akan terus mengguyur karena berdasarkan prediksi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) pada Mei 2022 ini merupakan puncaknya hujan.
Ditambah lagi fenomena alam air pasang pada Sungai Mentaya lantaran air laut pasang maksimum. Sehingga pinggiran sungai sungai, bantaran dan kawasan rendah akan tergenang dengan ketinggian bervariasi.
“Makanya mulai kemarin itu sudah diprediksi hujan lebat. Oleh sebab BPBD yang ada di Kalteng untuk hati-hati dan mengantisipasi terjadinya banjir di wilayah rawan,” imbuhnya.
Sementara Kepala Desa Natai Baru Surian mengungkapkan, hampir setiap tahun desanya memang langganan banjir, namun tahun ini merupakan yang terparah hingga air masuk ke dalam rumah warga.
“Banjir bisa lebih dalam lagi kalau ada air kiriman dari hulu Sungai Sampit dan hujan terus mengguyur. Setiap tahun banjir tapi tidak separah ini. Sejauh ini yang terparah sekarang. Tadi pagi 50 rumah tenggelam. Mereka belum ada yang mengungsi. Tapi kalau air semakin tinggi kami meminta kepada warga untuk mencari yang aman,” ungkapnya.
Ditempat yang berbeda Kepala Desa Ramban Untung Sukardi mengatakan, banjir juga terjadi di desanya sebanyak dua RT. Bahkan kantor desa juga terdampak banjir. “Banjir terjadi di RT 4 dan 7, kantor desa juga terdampak. Kalau untuk ketinggiannya selutut kaki orang dewasa. Semoga ini lekas surut, dan tidak hujan. Kalau masih diguyur dikhawatirkan banjir akan semakin meluas,” ucapnya.
(dev/matakalteng.com)
Discussion about this post