TAMIANG LAYANG – Kepala Dinas Pertanian Barito Timur (Bartim) Riza Rahmadi meninjau lahan ubi kayu milik anggota kelompok tani Mekar Sari II di Desa Runggu Raya Kecamatan Paku, Senin 1 Juni 2020. “Kita menyambut baik swadaya petani di Kecamatan Paku yang mencoba menanam ubi kayu, meski lahannya tidak terlalu besar tapi mereka melihat peluang,” ujarnya.
Riza menilai diversifikasi budidaya pertanian selain padi dan jagung dapat mendukung ketahanan pangan terutama saat pandemi Covid-19 yang belum diketahui kapan akan berakhir. Selain itu, budidaya ubi kayu memiliki peluang pasar yang menjanjikan karena daerah lain ada telah mengekspor ubi kayu dalam bentuk segar.
“Ubi kayu ini bukan hanya pasar lokal, di daerah lain singkong segar yang telah dikupas, dikemas dan dibekukan kemudian diekspor,” ungkapnya. Riza meminta agar penyuluh pertanian terus mendampingi petani dan menginventarisir pengembangan ubi kayu di wilayah setempat.
“Peluang seperti ini kita dukung, kalau peluangnya besar nanti kita kembangkan lagi di wilayah lain,” pesannya. Sementara itu, Koordinator Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan Paku, Asbel Serep mencoba mengkalkulasi keuntungan yang didapat dari setiap hektar kebun ubi kayu.
Menurutnya, jika dari 1 pokok ubi kayu bisa menghasikan 5 kilogram dengan jarak tanam 1×1 meter dan dijual paling murah Rp 1.000 per kilogram maka dalam satu hektar dapat diperoleh paling sedikit hasil penjualan sebesar Rp 50 juta. “Kita akan dampingi dan mendukung petani agar berhasil,” jelas Asbel.
(iwn/matakalteng com)
Discussion about this post