SAMPIT – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kotawaringin Timur (Kotim) Khozaini menilai, saat ini Kabupaten Kotim masih belum mampu mengembangkan sapi lokal untuk memenuhi kebutuhan daging sapi di pasaran.
Sehingga ujarnya, Kotim masih ketergantungan sapi dari luar daerah yang membuat harga daging sapi relatif mahal bagi masyarakat.
“Padahal jika Kotim mengembangkan peternak sapi lokal, kita tidak akan bergantung lagi dengan sapi dari luar daerah. Tinggal berdayakan peternak yang ada du daerah ini saja, maka harga daging sapi di pasar akan lebih terjangkau untuk masyarakat,” ujar Khozaini, Jumat 14 Mei 2021.
Lanjut legislator Partai Hanura ini, selama ini pasokan sapi untuk Kotim di datangkan dari luar daerah yakni Kotawaringin Barat (Kobar), Banjarmasin, Jawa dan Sulawesi.
“Karena jarak yang cukup jauh, tentu biaya yang dikeluarkan lebih banyak untuk transportasinya. Itulah kadang yang menyebabkan bertambah tingginya harga daging sapi di pasaran,” tegasnya.
Khozaini menyarankan, agar pemerintah setempat melakukan pembinaan dan pemberdayaan untuk peternak lokal. Dimana diketahu Kotim masih banyak memiliki lahan tidur atau yang tidak ada kegiatan di atasnya.
“Lahan tidur itu bisa digunakan untuk mengembangkan peternakan ataupun pertanian, pemerintah yang memberikan modal, masyarakat yang mengelola. Untuk hasilnya nanti bisa dengan cara bagi hasil atau yang lainnya. Dengan demikian tidak hanya harga yang terjangkau akan terwujud, namun perekonomian masyarakat juga akan turut terbantu,” tutupnya.
(dia/matakalteng.com)
Discussion about this post