SAMPIT – Banyak masyarakat yang mengeluhkan mahalnya harga tiket pesawat di Kota Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) tepatnya yang melayani penerbangan di Bandara H Asan Sampit.
Bahkan tidak jarang masyarakat memilih berangkat melalui penerbangan di daerah lain seperti Pangkalanbun atau Palangkaraya untuk bepergian ke pulau Jawa atau provinsi lainnya di luar Kalimantan.
Hal itu bukan tanpa alasan, pasalnya jika dibandingkan, harga tiket pesawat yang berangkat dari Kotim sangat jauh selisihnya dengan harga tiket berangkat dari Pangkalanbun atau Palangkaraya.
“Menurut informasi kenaikan harga tiket karena pesawat dengan kapasitas kecil malah lebih banyak menghabiskan bahan bakar, sementara bahan bakarnya saat ini mahal. Maka dari itu kalau bandara kita ditingkatkan, kita harapkan bisa menggunakan pesawat yang lebih besar,” kata Ketua DPRD Kotim, Rinie Anderson, Minggu 31 Maret 2024.
Diketahui pula, Bandara H Asan Sampit sendiri menggunakan Keputusan Menteri (KM) Pehubungan Nomor 142 Tahun 2022. Dalam keputusan itu disebutkan untuk biaya tiket pesawat ada penambahan biaya Bahan Bakar Minyak (BBM) sebesar 25 persen. Sehingga memang akan berbeda dengan wilayah lainnya tergantung jarak yang ditempuh pesawat.
Untuk informasi, saat ini panjang landasan pacu atau “run way” bandara di Sampit sepanjang 2.040 meter dengan lebar 30 meter. Perpanjangan landasan pacu diharapkan bisa dilakukan menjadi 2.500 meter sehingga bandara ini bisa didarati pesawat berbadan lebar.
“Bandara Haji Asan Sampit diharapkan bisa didarati pesawat jenis Boeing 737-800NG berkapasitas 189 tempat duduk, atau jenis Boeing 737-900ER berkapasitas 195 hingga 215 penumpang. Jadi bisa menghemat bahan bakar,” tegasnya.
Sementara itu salah seorang warga Audy mengatakan, tiket pesawat di Kotim cukup tinggi. Namun demikian, tiket menjelang lebaran sudah terjual habis sejak lama, padahal menurutnya masyarakat Kotim sendiri banyak yang memilih jalur penerbangan di wilayah lain. Hal itu lantaran Kotim termasuk jalur bisnis.
“Perbandingan yang jelas jauh, untuk hari biasa sekitar Rp1 juta selisih diluar bagasi berbayar, pulang pergi Sampit-Surabaya biasanya Rp 2,2 juta, sedangkan pulang pergi dari Palangka Raya-Surabaya sekitar Rp1,5 juta,” bebernya.
Bahkan dari informasi penjualan tiket secara online, harga tiket di Sampit menuju Surabaya pada saat musim mudik, tepatnya dimulai dari tanggal 1 April 2024 sebesar Rp2.229.800, dibandingkan dari Pangkalanbun untuk hari yang sama Rp1.516.400, dan dari Palangkaraya Rp1.273.600.
(dia/matakalteng)
Discussion about this post