KUALA PEMBUANG – Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi saat ini menjadi bahan pembicaraan yang hangat di kalangan masyarakat, termasuk di wilayah Kuala Pembuang dan sekitarnya.
Bagaimana tidak, dalam beberapa waktu belakangan, banyak masyarakat di Kuala Pembuang dan sekitarnya dari berbagai kalangan profesi mulai dari petani, nelayan dan terbaru adalah para sopir truk mengeluhkan tentang sulitnya mendapatkan Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi jenis solar di wilayah setempat.
Hal itu membuat para sopir truk yang ada di wilayah setempat mengadu kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Seruyan agar permasalahan ini bisa ditindaklanjuti.
Sugiho yang merupakan salah seorang sopir truk mengatakan, terkait dengan permasalahan ini, pihaknya bahkan rela menginap dan mengantri hingga berjam-jam hanya untuk mendapatkan BBM subsidi jenis solar tersebut.
“Kita menginap dari sore dengan harapan besok pagi itu sudah bisa dapat solar, tapi kenyataannya pukul 09:30 WIB atau bakan hingga jam 11:00 WIB kita baru bisa dapat,” katanya di Kuala Pembuang, Rabu 7 September 2022.
Berdasarkan pengalaman pribadinya, ia pernah mengantri dari sore hari sekitar pukul 16:00 WIB atau 16:30 WIB dengan urutan antrian nomor tujuh. Dan berharap keesokan harinya bisa mengisi lebih awal.
“Tapi kenyataannya berbeda, yang masuk duluan malah oknum-oknum pelangsir dulu yang diprioritaskan. Akhirnya, saya dan kawan-kawan sepakat mengirimkan surat pada tanggal 10 Juli yang lalu itu,” ujarnya.
Surat tersebut pihaknya tujukan untuk Polres Seruyan dan langsung ditindaklanjuti. “Setelah itu langsung aman, tidak ada lagi kita antri berjam-jam atau menginap. Begitu SPBU buka, kita langsung masuk,” pungkasnya.
(ald/matakalteng.com)
Discussion about this post