SAMPIT – Beredar informasi terkait kemunculan nyamuk Wolbachia, yang menjadi polemik di masyarakat. Pasalnya pada pesan berantai di grup WhatsApp tersebut, nyamuk Wolbachia merupakan misi Bill Gates untuk membentuk genetik LGBT.
Setelah ditelusuri, informasi tersebut ternyata merupakan informasi hoaks atau bohong yang dibuat oleh seseorang oknum masyarakat.
“Faktanya Pengajar dan peneliti Universitas Gadjah Mada Prof. dr. Adi Utarini menyatakan bakteri Wolbachia ini tidak berbahaya bagi manusia, tapi mampu membuat nyamuk tidak menularkan demam berdarah dari gigitannya,”kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kotim, Nugroho Kuncoro Yudho, Jumat 17 November 2023.
Lanjutnya, bakteri Wolbachia merupakan bakteri yang secara alami ada di dalam tubuh beberapa serangga seperti kupu-kupu, ngengat, capung, lalat buah, bukan hasil rekayasa.
“Wolbachia adalah bakteri yang dapat tumbuh alami diserangga terutama nyamuk, kecuali nyamuk aedes aegypti. Bakteri Wolbachia dapat melumpuhkan virus dengue, sehingga apabila ada nyamuk aedes aegypti menghisap darah yang mengandung virus dengue akan resisten sehingga tidak akan menyebar ke dalam tubuh manusia,”ujarnya.
Selain efisien dan efektif, juga dipastikan Wolbachia aman, gigitannya tidak akan berdampak terhadap kesehatan manusia.
Efektivitas wolbachia sendiri telah diteliti sejak 2011 yang dilakukan oleh WMP di Yogyakarta dengan dukungan filantropi yayasan Tahija. Penelitian dilakukan melaui fase persiapan dan pelepasan aedes aegypti berwolbachia dalam skala terbatas (2011-2015).
(dia/matakalteng.com)
Discussion about this post