SAMPIT – Akibat faktor cuaca yang kerapkali berubah ubah, khususnya di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) jumlah titik panas yang muncul setiap harinya mengalami penurunan dan tidak jarang juga mengalami kenaikan yang cukup signifikan dibanding hari sebelumnya.
“Khususnya dalam tiga hari terakhir saja terjadi turun naik jumlah hotspot di beberapa kecamatan yang ada di Kotim. Pada 29 Oktober lalu jumlah titik panas mencapai 53 titik, sedangkan pada 30 Oktober mencapai 106 titik, dan terakhir pada 31 Oktober mencapai 85 titik,” kata Kepala BMKG Bandar Udara H Asan Sampit, Musuhanaya, Selasa, 31 Oktober 2023.
Lanjutnya, jumlah titik panas ini muncul di lima kecamatan yakni Kecamatan Teluk Sampit, Telawang, Mentaya Hilir Selatan, Pulau Hanaut dan Kota Besi.
Disebutkannya, masing-masing kecamatan itu juga tidak semua desa yang muncul titik panas. Diantaranya pada Kecamatan Teluk Sampit muncul 44 titik panas yang tersebar di Desa Kuin Permai, Parebok, Lampuyang dan Ujung Pandaran.
Sementara pada Kecamatan Telawang ada 1 titik panas yaitu di Desa Tanah Putih. Pada Kecamatan Mentaya Hilir Selatan terdapat 15 titik panas yang tersebar di Desa Handil Sohor, Samuda Besar, Samuda Kecil, Sebamban dan Sei Ijum Raya.
Kemudian pada Kecamatan Pulau Hanaut terdapat 24 titik panas yang tersebar di Desa Babaung, Babirah, Bentian, Bapinang Hilir, Penyaguan, Satiruk dan Serambut. Pada Kecamatan Kota Besi ada 1 titik panas yakni di Desa Palangan.
“Meskipun berdasarkan Prakiraan Akumulasi Curah Hujan Kotim tanggal 31 Oktober 2023 Jam 07.00 WIB hingga tanggal 01 November 2023 jam 07.00 WIB berdasarkan Data Model Prediksi Cuaca Numerik berpotensi HUJAN RINGAN, namun diharapkan masyarakat tetap waspada terhadap potensi kebakaran, apalagi cuaca kita sering berubah-rubah,”pungkasnya.
(dia/matakalteng.com)
Discussion about this post