SAMPIT – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kotawaringin Timur (Kotim) menjadwalkan grebek stunting tepat di hari jadi daerah setempat. Grebek stunting ini upaya Pemkab Kotim dalam menangani kasus stunting.
“Saya telah memerintahkan untuk menganggarkan Grebeg stunting pada anggaran perubahan. Itu nanti diatur jadwalnya sekaligus rangkaian memperingati hari jadi Kotawaringin Timur,” kata Bupati Kotawaringin Timur Halikinnor, Minggu 15 Oktober 2023.
Pemkab Kotim telah menggarkan sebesar Rp1 miliar untuk kegiatan itu. Grebek stunting merupakan pembagian susu dan telur kepada warga yang tengah hamil dan memiliki anak balita, tentunya dengan katagori kurang mampu.
Pelaksanaan kegiatan tersebut akan dijadwalkan bertepatan dengan Hari Jadi Kotim yang jatuh pada awal tahun 2024 nanti. Seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) akan dilibatkan dalam kegiatan itu.
“Seluruh OPD akan saya terjunkan ke desa dan kelurahan di mana lokus stunting untuk berbagi telur dan susu kepada anak stunting, ” ujarnya. Grebek stunting merupakan revolusi penanganan stunting yang dilakukan Pemkab Kotim. Itu terhadap penanganan stunting. Sehingga penurunan dengan target 14 persen dari pemerintah pusat dapat tercapai.
Sebelumnya, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kotim Imam Subekti menyebut kasus stunting di Kotim menjadi 20,7 persen saat ini. Pihaknya berharap ke depan stunting di Kotim di bawah 14 persen.
“Jadi kita akan ada gerakan gerebek stunting yaitu gerakan menyelesaikan stunting tapi itu adalah dengan memberikan perlakuan ke anak umur di bawah 2 tahun dan 5 tahun,” sebutnya.
Disampaikan, susu dan telur yang mengandung protein sangat diperlukan bagi anak untuk pencegahan stunting. Sehingga pemberian makanan protein itu akan dilakukan selama enam bulan. “Kalau bisa full, kalau tidak satu bulan dulu kita akan berikan bantuan, dengan gizi yang terpenuhi anak-anak kita sehat dan bebas dari stunting,” tutupnya.
(dev/matakalteng.com)
Discussion about this post