SAMPIT – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kotawaringin Timur (Kotim) secara resmi memperpanjang status tanggap darurat hingga 7 hari ke depan. Perpanjangan diputuskan berdasarkan hasil rapat evaluasi oleh pemerintah setempat.
“Saat rapat evaluasi tadi banyak masukan untuk perpanjangan status tanggap darurat. Tentunya kami mencermati dari tiga masukan dari BMKG, DLH dan Dinas Kesehatan,” kata Kepala BPBD Kotim, Multazam K Anwar, Senin 25 September 2023.
Disampaikannya, BMKG terkait dengan perkiraan cuaca dan hotspot, DLH tentang Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) dan Dinkes dari sisi kesehatan.
Lanjutnya, berdasarkan keterangan pada saat rapat evaluasi tanggap darurat karhutla, sejak sepekan yang lalu semua trend kembali naik meski sebelumnya sempat melandai. Kini hotspot kembali terdeteksi cukup banyak dan kebakaran lahan masih sering terjadi baik di wilayah selatan maupun dalam kota, kualitas udara juga tercatat kembali tidak sehat dan kasus infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) menurut catatan Dinkes kembali meningkat.
“Menurut BMKG cuaca empat hari ke depan itu cerah artinya tidak ada hujan. Karena berdasarkan informasinya ada hujan dimulai pada Oktober nanti,” ucapnya.
Oleh sebab itu, pihaknya kembali memperpanjang status tanggap darurat karhutla dengan tujuan penanganan dapat lebih maksimal. Disampaikan mantan Kepala Dinas Komunikasi dan Infomasi (Kominfo) itu, perpanjangan tanggap darurat dapat terjadi mulai dari 7 hingga 14 hari ke depan.
“Hasil evaluasi ini akan kami sampaikan ke pimpinan, karena Bupati Kotim berhalangan hadir. Tentunya hasil keputusan ini menjadi bagian penting untuk beliau mengambil keputusan,” ungkapnya.
(dev/matakalteng.com)
Discussion about this post