SAMPIT – Harga kebutuhan pokok di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) berangsur-angsur mengalami kenaikan, salah satunya harga telur ayam hampir tiga pekan lamanya tidak ada penurunan.
“Harga telur ayam terus mengalami kenaikan, disebabkan karena gelombang di laut sedang tinggi. Sebenarnya beberapa hari ini harga telur ayam sudah ada penurunan, namun para penjual tidak berani melakukan penurunan harga karena harga telur ayam kemungkinan akan naik lagi dalam beberapa hari ke depan,” kata salah seorang penjual telur di Pasar Keramat, Sampit, Ati, Sabtu 22 Juli 2023.
Menurutnya, di sejumlah pedagang tidak ingin merusak harga pasar dengan langsung menurunkan harga kemudian beberapa naik lagi. Karena hal itu bisa menyebabkan kerugian lantaran stok telur yang dibeli pada saat harga mahal masih tersisa.
“Diperkirakan harga telur ayam terus mengalami kenaikan sampai dengan bulan Agustus mendatang, karena perkiraannya sampai bulan itu gelombang di laut masih tinggi, terutama telur di wilayah kita ini banyak didatangkan dari luar daerah yang transportasinya menggunakan jalur laut,” jelasnya.
Diketahui harga telur ayam saat ini berkisar Rp 65 ribu hingga Rp 75 ribu per sap tergantung dengan besarnya telur. Sementara sebelumnya saat harga normal telur ayam berkisar Rp 55 ribu hingga Rp 58 ribu per sap.
“Bahkan harga sap telurnya saja ikut naik, naik Rp 10 ribu per 100 lembarnya,” beber Ita.
Sementara itu dari perkiraan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kotim, ketinggian gelombang pada 22 Juli 2023 ini berkisar dari 0,75 hingga 2,5 meter. Dan ini berlangsung sejak pagi hingga malam hari.
Sedangkan untuk curah hujan selama 24 jam kedepan sejak pukul 07.00 WIB 22 Juli 2023 diperkirakan terjadi hujan ringan hingga sedang.
(dia/matakalteng.com)
Discussion about this post