SAMPIT – Di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Wayang Kulit dengan bahasa lokal kini tidak pernah lagi digelar, bisa dikatakan kesenian tersebut hilang tergerus zaman. Hal ini pun menjadi perhatian pemerintah daerah setempat.
“Banyak budaya kita yang tergerus dengan kemajuan zaman. Makanya saya ingin Festival Habaring Hurung menghidupkan kembali kebudayaan kita,” kata Bupati Kotim, Halikinnor, Selasa 7 Maret 2023.
Festival Habaring Hurung, akan diselenggarakan pada Jumat 10 Maret 2023. Namun sebagian besar perlombaan mulai dilakukan dari Selasa 7 Maret 2023 di Taman Kota Sampit. Sedangkan Wayang Kulit bahasa lokal itu akan diselenggarakan di halaman Kantor Bupati.
“Sabtu nanti, wayang kulit bahasa Banjar akan kami laksanakan di halaman Kantor Bupati. Biar semua tahu ada wayang kulit yang menggunakan bahasa lokal,” ucapnya.
Salah satu kesenian daerah yang dimiliki Kotim itu sekarang hanya tinggal nama lantaran tidak pernah lagi ada masyarakat yang melestarikannya. Oleh sebab itu, dirinya ingin kesenian tersebut muncul dan dikenal generasi muda.
“Itu salah satu budaya yang dulu ada, sekarang tidak pernah digelar. Padahal peralatannya ada, cuma dalangnya yang tidak ada, karena yang dulu sudah meninggal, tidak ada yang melanjutkan. Makanya (Dalang) akan saya undang dari Banjarmasin, Provinsi Kalimantan Selatan. Saya harap kedepan ada masyarakat kita yang bisa melestarikan itu,” tutupnya.
(dev/matakalteng.com)
Reproduction and distribution of https://www.matakalteng.com/?p=107055 content to other sites is prohibited without permission.
More information, please contact us.
Discussion about this post