SAMPIT – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kotawaringin Timur (Kotim) menggelar kemah budaya Night of Mesuem yang dipusatkan di Museum Kayu Sampit. Diharapkan kegiatan ini bisa membentuk generasi muda yang mengerti dan cinta terhadap aset-aset budaya wilayah setempat.
“Kemah budaya yang diikuti oleh kaum muda itu, dapat menjadi sarana untuk menularkan butir-butir inovasi dari para anak muda bahwa menumbuhkan rasa cinta terhadap budaya dan potensi lokal yang dimiliki merupakan tanggung jawab bersama,” kata Wakil Bupati Kotim Irawati, saat membuka kegiatan tersebut, Sabut 30 Juli 2022.
Lanjutnya, kegiatan tersebut merupakan salah satu wujud nyata dari langkah strategis yang ditempuh dalam membentuk generasi muda lebih mengerti, mencintai dan rasa memiliki atas aset-aset budaya yang dimiliki oleh daerah ini.
“Oleh sebab itu, gunakan dengan sebaik-baiknya kemah budaya ini untuk kembali mengaplikasikan nilai-nilai budaya lokal dalam kehidupan sehari-hari, serta mengenal potensi yang dimiliki, silahturahmi generasi muda, serta untuk menumbuhkan sikap saling asih, asah dan asuh terkait pemahaman nilai budaya,” ucapnya.
Ditambahkan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Dibudpar) Kotim Ellena Rosi mengungkapkan peserta 80 yang terdiri dari kaula muda. Kegiatan ini digelar untuk memperkenalkan kearifan lokal kepada generasi muda yang diketahui saat ini lebih cenderung menerapkan ke modernisasi.
“Jadi dengan adanya kegiatan ini kearifan lokal tidak tergerus oleh budaya ke baratan. Partisipasi anak muda dalam kegiatan ini juga cukup bagus itu mereka yang tidak kami undang pun ikut,” ungkapnya.
Sehingga pihaknya mencoba merangkul anak muda itu sesuai dengan kemampuannya. Pihaknya juga berharap kedepan dapat menggelar kegiatan positif untuk para anak muda.
“Tahun depan kami ingin kegiatan kebudayaan dilaksanakan dengan lebih baik lagi dengan harapan generasi muda lebih mengerti indahnya kearifan lokal Kotim,” tutupnya.
(dev/matakalteng.com)
Discussion about this post