SAMPIT – Mencegah terjadinya lonjakan inflasi terhadap sejumlah komoditas, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kotawaringin Timur (Kotim) menggelar rapat koordinasi untuk menekan inflasi di bulan Ramadan ini.
Bupati Kotim Halikinnor mengatakan, rapat bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) itu membahas tentang ketersediaan, pengendalian harga hingga kelancaran distribusi pasokan bahan pangan di wilayahnya. Serta terkait upaya kebijakan TPID dalam menekan Komoditas penyumbang inflasi.
“Jadi pada rapat yang saya pimpin langsung itu membahas bagaiman cara menekan inflasi dan kami juga mengantisipasi untuk ke depannya. Karena di bulan Ramadan kebutuhan biasanya meningkat sehingga bisa terjadi inflasi,” katanya, Selasa 5 April 2022.
Ia menyebutkan, beberapa komoditas yang sering menyebabkan terjadinya inflasi adalah cabai. Memasuki musim kemarau harga cabai mahal. Selanjutnya telur ayam, ayam potong, termasuk daging sapi. Hal itu yang membuat pemerintah daerah setempat menggelar rapat. Selain menekan harga juga agar ketersediaan bahan baku atau stok kebutuhan pokok tetap tersedia, bahkan cukup sampai selesai lebaran.
“Cabai kalau sudah musim kemarau harganya bisa mencapai Rp 100 ribu per kilogram. Oleh karena itu saya sudah minta Dinas Pertanian kita untuk bisa mengkondisikan petani agar tidak terjadi kelangkaan. Sehingga harga terus stabil,” terang Halikinnor.
Lanjutnya, Kotim juga memiliki penyangga untuk ketersediaan ayam potong. Ini bekerjasama dengan pihak ketiga, dengan tujuan yang sama agar ketersediaan daging ayam potong itu terus terpenuhi.
“Kami akan melakukan rapat TPID ini tiga bulan sekali guna mengevaluasi serta upaya yang harus dilakukan jika terjadi inflasi. Dan hasil dari rapat tersebut akan dilaporkan ke tim TPID Provinsi Kalimantan Tengah dan pusat,” ujarnya.
(dev/matakalteng.com)
Discussion about this post