SAMPIT – Setelah harga kedelai naik signifikan, sejumlah pedagang tempe dan tahu di Kota Sampit, Kotawaringin Timur (Kotim) dikabarkan mogok produksi. Bahkan sempat memasang spanduk yang menginformasikan hal tersebut di salah satu sudut jalan Kota Sampit.
Namun demikian, salah satu pabrik tempe dan tahu di wilayah Ketapang mengaku tetap memproduksi tempe dan tahu. Bahkan pihaknya tidak ada niatan mogok produksi. “Karena kalau tidak produksi malahan kita akan rugi, jadi kami tetap produksi dan jualan seperti biasanya setiap hari,” kata pengelola pabrik yakni Sayfullah, Sabtu 19 Maret 2022.
Apalagi ujarnya, ia sudah memiliki pelanggan tetap yang sering membeli tempe dan tahu dalam jumlah banyak untuk dijual di pasar maupun membuat gorengan.”Kalau kami tidak produksi bisa-bisa pelanggan kami hilang, ditambah lagi kami juga ada karyawan di sini. Kasihan mereka nanti tidak digaji kalau tidak produksi,” ujarnya.
Untuk informasi, harga kedelai di Sampit saat ini mencapai Rp 620 ribu per karung dengan isi 50 kilogram. Kenaikan harga kedelai ini membuat sejumlah pedagang menaikan harga tahu yang semula Rp 4 ribu per buah menjadi Rp 5 ribu.
Akibatnya, baru-baru ini beredar informasi bahkan ajakan untuk mogok produksi pada Sabtu 19 hingga 20 Maret 2022. Pada spanduk yang beredar bertuliskan juga akan mulai produksi kembali pada Minggu malam dengan harga tempe dan tahu yang baru yaitu sudah dinaikkan.
(dia/matakalteng.com)
Discussion about this post