SAMPIT – Untuk upaya penecegahan penularan atau penyebaran virus korona atau yang sering disebut Covid-19, sejumlah pusat perbelanjaan dan Hotel yang ada di Sampit sengaja melakukan penutupan pelayanan. Sehingga banyak karyawan yang dirumahkan. Untuk itu sejumlah karyawan mengaku bingung karena tidak adanya penghasilan saat dirumahkan.
Salah seorang karyawan Hotel yang ada di Sampit, Indirwan mengatakan dirinya tidak memiliki penghasilan selama libur, serta uang gajih dari bulan lalu sudah mulai menipis. “Sementara diliburkan ini saya hanya diam di rumah saja. Dari pihak hotel memang mengatakan akan tetap menggajih, namun hanya sebesar 30 persen dari gajih biasanya,” terang Indirwan, Sabtu 29 Agustus 2020. Ia juga mengaku tidak ada surat edaran atau surat perjanjian yang ditanda tanganinya saat diliburkan.
“Waktu itu semua karyawan hanya dikumpulkan dan diberikan pengumuman bahwa diliburkan sampai waktu yang belum ditentukan karena masih menunggu kabar dari pihak management, yaitu sampai kondisi mulai membaik,” ujarnya. Untuk mensiasati keadaan ini Indirwan mengaku sedang mencari pekerjaan part time yang bisa dilakukannya sampai masa libur habis.
“Daripada tidak ada penghasilan sepeti ini, saya harus mencari pekerjaan lain untuk sementara selama libur. Agar masih bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari, teman lain yang juga sama dirumahkan juga mengatakan sedang mencari pekerjaan tambahan ini,” ucapnya.
Terpisah karyawan store lainnya yang turut dirumahkan, Iwin mengatakan dirinya hanya berdiam diri dirumah selama diliburkan. “Beruntungnya saya masih ikut orang tua, jadi saya selama dirumahkan ini membantu orang tua saja dirumah berjualan di warung,” tandasnya. Ia mengaku tidak berniat untuk mencari pekerjaan lain lantaran ia sudah menandatangani kontrak dengan pihak store tempatnya bekerja.
“Kontrak itu selama satu tahun, kalau saya mencari pekerjaan lain susah nanti untuk berhentinya. Untuk sementara ini bekerja dirumah saja dulu, karena sekarang juga susah kalau mau mencari pekerjaan lain,” terangnya. Ditambahkan oleh karyawan lainnya Reni, dengan dirumahkannya untuk sementara waktu ia membuka pesan antar makanan untuk menambah pemasukan.
“Daripada menganggur dan tidak tahu sampai kapan baru masuk kerja lagi, saya inisiatif untuk berjualan makanan secara online. Ditambah lagi sekarang masyarakat mengurangi aktivitas keluar rumah, sehingga peluang untuk berjualanan makanan secara online meningkat,” tutupnya.
(dia/matakalteng.com)
Discussion about this post