SAMPIT – Sebuah video dari rekaman kamera pengintai berdurasi 57 detik beredar di dunia maya terkait adanya perampokan yang terjadi disebuah toko. Banyak yang menyatakan jika peristiwa tersebut terjadi di salah satu toko yang berada di Jalan Tidar, Kecamatan Baamang, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim).
Saat dipastikan, ternyata video yang menayangkan aksi kejahatan dua orang pria yang wajahnya tertutup helm dan bersenjata tajam tersebut tidaklah terjadi di Bumi Habaring Hurung.
“Sudah kami konfirmasi dan periksa ke Tidar, tidak ada satu toko pun yang sama persis dengan toko di video itu. Dan memang kejadian ini bukanlah di Sampit. Jadi video perampokan di Tidar itu adalah HOAX,” kata Kapolsek Baamang Iptu Paramita Harumi mewakili Kapolres Kotim AKBP Mohammad Rommel, Selasa, 7 April 2020.
Apabila mendapatkan sebuah informasi, Kapolsek Baamang meminta agar masyarakat terlebih dahulu mencari tahu siapa penyebarnya, kemudian menanyakan dari mana asal informasi tersebut dan mencari informasi yang sama.
“Jangan ditelan mentah-mentah. Cermati dulu keseluruhan informasinya, tanyakan dari mana informasi itu berasal. Apabila sumbernya tidak dapat dipertanggungjawabkan pastikan dengan berbagai referensi yang ada,” ucap Iptu Paramita Harumi.
Selain Hoax, Kapolsek juga mengimbau kepada warga agar bijaksana dalam menggunakan media sosial (Medsos). Jika mendapatkan informasi atau sebuah konten di medsos diharapkan terlebih dahulu melakukan check (periksa), recheck or crosscheck (periksa kembali), dan final Check (kepastian).
“Jika tidak yakin akan kebenarannya maka jangan disebarkan. Dan ingat, jauhi ujaran kebencian atau provokasi (hate speech) dalam memposting sesuatu. Apabila informasi itu tidak benar, jangan disebarkan kembali. Jika menemukan adanya Hoax ataupun ujaran kebencian, laporkan ke kami (polisi). Agar pihak kepolisian dapat mencari tahu oknum penyebar informasi palsu ataupun ujaran kebencian itu dan akan ditindak sesuai undang-undang yang berlaku,” tutur Kapolsek Baamang.
Terpisah, Rui selaku pemilik mini market Tidar Mart di Jalan Tidar Sampit, mengaku bahwa informasi permapokan yang beredar di dunia maya, bahkan menyebutkan kejadian ini, berada di tempatnya adalah tidak benar.
Menurutnya informasi tersebut haru diluruskan dan masyarakat harus bisa memilah informasi yang akurat agar tidak salah mendapat informasi. “Ini tidak benar dan saya harap informasi ini bisa diluruskan agar tidak ada pihak yang dirugikan,” ungkap Rui.
(shb/matakalteng.com)
Discussion about this post