PALANGKA RAYA – Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah melalui Dinas Perkebunan Kalteng menyelenggarakan rapat penetapan harga Tandan Buah Segar (TBS) Kelapa Sawit Produksi Pekebun pada periode II bulan Januari 2024.
Rapat tersebut dipimpin oleh Plt. Kadisbun Kalteng Rizky R. Badjuri yang diwakili oleh Kabid Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan (Lohsar) serta dihadiri oleh Tim Pokja Penetapan Harga TBS, perusahaan mitra, Forum Petani Sawit, petani mitra, perwakilan koperasi, serta dinas yang membidangi perkebunan Kabupaten/Kota.
Menurut Kabid Lohsar Achmad Sugianor, penetapan harga TBS telah dilakukan 2 (dua) kali dalam sebulan dan menunjukkan kenaikan pada periode bulan Januari 2024 setelah turun pada periode bulan Desember 2023. Dalam rapat penetapan harga TBS periode II, harga minyak sawit (CPO) Kalteng yang dipatok adalah Rp11.877,56 per Kg + PPN, naik dari periode I yaitu Rp11.111,82.
“Selain itu, harga inti sawit (PK) juga ikut naik sebesar Rp5.795,44 dari harga sebelumnya Rp5.447,03, dengan indeks “K” sebesar 88,47%,” sebut Achmad, Rabu, 7 Februari 2024.
Harga TBS kelapa sawit produksi pekebun di Kalteng pada periode II bulan Januari 2024 juga mengalami kenaikan, dimana untuk umur tanaman tiga tahun dikenakan harga Rp1.875,00, umur empat tahun Rp2.049,64, umur lima tahun Rp2.214,73, dan seterusnya hingga umur 10 – 20 tahun sebesar Rp2.564,09.
Sugianor mengungkapkan bahwa dalam proses penetapan harga, Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah mengambil data-data yang riil dari perusahaan mitra, sebagaimana menjadi komponen perhitungan penyusunan harga tersebut. Dalam rapat penetapan harga TBS, juga dilampirkan pelaporan Biaya Operasional Tidak Langsung (BOTL) dengan bukti-bukti pendukungnya.
“Secara keseluruhan, penetapan harga yang dilakukan akan semakin mendekati dengan harga riil di lapangan sesuai kebutuhan produksi dan penjualan CPO,” jelasnya.
Diharapkan rapat penetapan harga TBS ini dapat memberikan kejelasan bagi petani mitra, serta meningkatkan kesejahteraan mereka dalam memproduksi kelapa sawit. Sebagai produsen kelapa sawit terbesar di Indonesia, Kalimantan Tengah telah membuktikan diri sebagai salah satu provinsi dengan produksi kelapa sawit yang tinggi.
“Oleh karena itu, penetapan harga yang kompetitif sangat penting bagi para petani mitra agar dapat memproduksi kelapa sawit dengan semangat yang tinggi dan menghasilkan hasil yang optimal,” pungkasnya.
(vi/matakalteng)
Discussion about this post