PALANGKA RAYA – Bunda Forum Anak Daerah Kalimantan Tengah (Kalteng) Ivo Sugianto Sabran mengatakan forum anak merupakan wadah bagi anak untuk menyampaikan aspirasi, dalam upaya pemenuhan hak-hak anak. Ivo sendiri menyatakan akan berkomitmen terus mendukung serta melakukan pembinaan sebagai agen sebagai Pelopor dan Pelapor (2P) pemenuhan hak anak.
“Pelopor di sini adalah bagaimana anak-anak diharapkan dapat memulai aksi/kontribusi positif dan agen perubahan. Sementara sebagai pelapor, anak-anak diharapkan dapat melaporkan segala hal yang berkaitan dengan pemenuhan hak anak melalui berbagai macam saluran yang telah disediakan oleh Pemerintah. Jika belum bisa menjadi pelopor, minimal anak-anak Forum Anak bisa menjadi pelapor jika terjadi kasus pelanggaran hak anak di daerah mereka,” ujar Ivo, Rabu 10 November 2021.
Ivo juga mengatakan, di Kalteng sudah tersedia berbagai fasilitas yang memenuhi indikator pemenuhan hak anak di Kalteng. Terdapat 3 Kabupaten dan 1 Kota di kalteng yakni Lamandau, Katingan, Kotawaringin Barat dan Palangka Raya yang mendapat julukan Kabupaten/Kota layak anak. Ini merupakan wujud sinergitas menjadikan Kabupaten/Kota layak anak di Kalteng dan membawa Indonesia ke IDOLA (Indonesia Layak Anak Tahun 2030 dan Generasi Emas Tahun 2045).
Forum anak adalah sebuah wadah berpartisipasi untuk setiap anak dari setiap kelompok. Dalam hal ini, tidak diskriminasi, baik dari segi agama maupun suku. Pada forum ini anak bisa memberikan aspirasinya, menyatakan pendapat, menyatakan keinginan sesuai yang menjadi kebutuhan anak-anak sendiri.
“Setiap anak sampai usia 18 Tahun boleh bergabung dalam forum anak, syaratnya harus keinginan sendiri, kemudian mau untuk aktif dalam forum anak, menjaga nama baik forum anak dan sebagai bagian dari forum anak, mereka akan menjadi bagian dari agen perubahan, untuk disekitarnya. Forum anak ada 2 yakni pelopor dan pelapor,” jelas Ivo.
Terkait PTM terbatas, Ivo meminta dinas maupun pihak terkait untuk memastikan sarana dan prasarana serta SDM di sekolah tersebut. Penerapan protokol kesehatan di area sekolah juga penting, serta mendorong pendidik dan staf di sekolah untuk melakukan vaksinasi. Selain itu peran orang tua untuk memprotektif dan memastikan protokol kesehatan serta pola hidup bersih dan sehat bagi anak sebelum dan pulang Sekolah.
Diutarakan oleh Ivo mengenai dampak positif dan negatif proses belajar mengajar di tengah pandemi Covid-19 saat ini, anak-anak dapat menguasai teknologi, karena harus menggunakan zoom, google classroom dan para pendidik harus berpikir inovatif dan kreatif untuk memastikan bagaimana anak-anak bisa betah belajar secara virtual. Dampak positif lainnya, orang tua lebih mudah mengawasi anak-anak karena pembelajaran dilaksanakan di rumah.
“Dampak positifnya tentu saja meningkatkan kreatifitas anak-anak, tentunya dengan mengembangkan analisis pemikiran mereka masing-masing. Untuk hal negatifnya, selama pandemi anak-anak lebih banyak beraktivitas di rumah. Khawatirnya anak-anak bisa kecanduan gadget kurang sosialisasi karena banyaknya pembatasan diluar dan rentan masalah kesehatan karena terlalu lama didepan gadget,” demikian Ivo.
(vi/matakalteng.com)
Reproduction and distribution of https://www.matakalteng.com/?p=61925 content to other sites is prohibited without permission.
More information, please contact us.
Discussion about this post