PALANGKA RAYA – Maraknya wabah virus Corona atau Covid-19 tidak saja hanya meresahkan masyarakat namun sangat berdampak terhadap perekonomian di Indonesia bahkan di daerah ini, hingga banyak masyarakat yang ketakutan melakukan stok bahan-bahan pangan salah satunya beras.
Sekertaris Daerah (Sekda) Kalteng Fahrizal Fitri mengatakan keadaan pangan khusunya sembilan bahan pokok (sembako) yang masih harus impor dari luar Kalteng, berkenaan dengan ketersediaannya khususnya beras saat ini masih aman dan tersedia.
“Kalteng saat ini memiliki stok beras di Badan Urusan Logistik (Bulog) Kalteng masih cukup untuk lima bulan ke depan. Lantaran, Kalteng juga memiliki lahan padi yang tidak perlu impor dari luar Kalteng,” bebernya, Senin 16 Maret 2020 sore. Lanjutnya, karena Kalteng sendiri memiliki cadangan beras hingga lima bulan ke depan, jadi masyarakat tidak usah khawatir sehingga melakukan aksi borong.
Diakui, meskipun ketersediaan beras aman, tetapi saat ini Kalteng memang mengalami kesulitan berkenaan dengan ketersediaan gula. Lantaran, Kalteng tidak memiliki produksi gula dan saat ini sedang mengalami keterlambatan impor gula. “Memang untuk gula ada sedikit keterlambatan, tetapi kami baru menerima Informasi bahwa tidak lama lagi Kalteng akan segera impor gula dari pusat,” katanya.
Meski demikian, lanjut Fahrizal, masyarakat diminta tidak resah karena untuk kebutuhan pokok gula tidak begitu mempengaruhi dalam kehidupan. Berbeda dengan beras, makanan pokok masyarakat Indonesia adalah beras sehingga dampak kelangkaan beras akan mempengaruhi kehidupan masyarakat.
(ys/matakalteng.com)
Discussion about this post