PALANGKA RAYA – Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) bekerjasama dengan Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) menggelar pelatihan tentang potensi bahaya dan ancaman terorisme yang dapat mengganggu keamanan dan perdamaian bangsa.
Dalam pelatihan tersebut menekankan pada
integrasi nilai-nilai agama dan budaya di sekolah dalam upaya menumbuhkan harmoni dan kebangsaan harus terus dilakukan. Kegiatan ini digelar di Hotel Royal Global, Palangka Raya, Kamis (25/4/2019) diikuti sedikitnya 100 kepala sekolah dan guru, khususnya guru agama dari tingkat TK/PAUD, Madrasah Ibtidaiyah dan SMP/MTs, di provinsi Kalimantan Tengah
Kabid Agama, Sosial, dan Budaya FKPT Kalteng, Syamsuri Yusup dalam laporannya mengatakan, selain melatih kewaspadaan terhadap ancaman terorisme juga diberikan materi tentang kebijakan dan strategi pencegahan terorisme, tranformasi paham radikal terorisme dan pencegahan di lembaga pendidikan, strategi pencegahan paham radikal terorisme berbasis paham keagamaan dan budaya lokal, pembelajaran agama yang humanis dan kritis, serta penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) atau lesson plan (PL).
Sementara itu, Ketua FKPT Kalteng, Nurul Edy melalui Sekretaris FKPT Kalteng, Yuas Elko mengatakan, kegiatan integrasi nilai-nilai agama dan budaya di sekolah merupakan program BNPT sesuai naskah kerjasama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI serta Kementerian Agama RI yang ditandatangani tanggal 19 Juli 2018.
Senada dengan itu, Kasi Partisipasi Masyarakat BNPT, Letkol Laut Setyo Pranowo yang mewakili Kepala BNPT BrigjenPol Ir Hamli SE mengatakan, kegiatan integrasi nilai-nilai agama dan budaya di sekolah dalam upaya menumbuhkan harmoni dan kebangsaan merupakan upaya BNPT dalam menanggulangi dengan cara lunak.
“Pelatihan ini sudah barang tentu dapat mendorong guru kelas TK/PAUD, SD/MI, dan SMP/MTs untuk semakin meningkatkan metode pengajaran materi pendidikan agama agar siswa lebih memahami agamanya dengan baik dan menjadi inspirasi bagi para siswa untuk menumbuhkan harmoni, kebersamaan, toleransi, mencintai sesama dan menghargai perbedaan,” ungkapnya.
(rlspwikalteng.com)
Discussion about this post