TUMBANG ANOI – Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) H Sugianto Sabran membuka kegiatan Seminar dan Ekspedisi Napak Tilas Damai Tumbang Anoi di Desa Tumbang Anoi, Kecamatan Damang Batu, Kabupaten Gunung Mas.
Kegiatan ini dihadiri sekretaris Majelis Adat Dayak Nasional (MADN) Yakobus Kumis, para bupati baik dari Kalimantan Barat seperti Bupati Bengkayang, Sintang, Sanggau, Malinau, dan Bupati Ketapang. Hadir pula Bupati Gunung Mas sebagai tuan rumah kegiatan, Anggota DPR RI Dapil Kalteng Rahmat Hamka, dan DPD RI Napa J Awat, serta ratusan tokoh dayak se Indonesia.
Pada kesempatan itu, gubernur menegaskan bahwa bangsa dayak harus jadi tuan rumah dinegeri sendiri. Menurutnya bangsa dayak tidak boleh berpecah hanya karena perbedaan agama. Orang nomor satu di Bumi Tambun Bungai ini juga menyampaikan bahwa kita semua harus memahami filosofi Huma Betang. Menurutnya dengan keterbukaan bangsa dayak harus mampu menjaga harkat dan martabatnya agar dapat diperhitungkan dalam era global.
“Saya hadir disini ada rasa ketepanggilan sebagai orang dayak. Maka dari itu, saya berharap kepada semua bangsa dayak dimana saja berada, baik yang ada di Indonesia, Semenanjung Malaysia, Sabah Serawak, dan Brunei Darussalam. Bahkan ada turut hadir dari Australia, Korea, Amerika yang keturunan dayak, darah dayak yang mengalir tidak bisa memisahkan kita hanya karena beda negara. Tapi kita dipersatukan oleh ikatan emosional yang kuat, sehingga kita semua rela berkumpul disini,” ungkapnya.
Sementara itu, Sekretaris MADN Yakobus Kumis, mewakili Presiden MADN Cornelis, menekankan pentingnya bangsa dayak bersatu agar kuat dan mampu menghadapi tantangan kedepan yang sangat komplek. “Kita semua harus bersatu dalam hal menjaga keutuhan bangsa dan negara,” tegasnya.
Hal yang sama juga diutarakan Anggota DPR RI Dapil Kalteng Rahmat Hamka terhadap bersatunya bangsa dayak. Menurutnya, dari kegiatan tersebut ada ketegasan dari segenap elemen dayak untuk menyatakan perang terhadap narkoba. Kemudian lanjutnya, dari rumusan sanksi adat yang ekstrim dal rangka menyelamatkan generasi dayak kedepan. Sebab kata Rahmat Hamka, bukan rahasia umum lagi bahwa peredaran narkoba sudah sampai ke desa-desa dan sudah merusak generasi muda.
(dy/matakalteng.com)
Discussion about this post