BUNTOK – Debit air di DAS Barito semakin hari kian meninggi, akibat curah hujan dalam dua pekan terakhir ini terus mengguyur daerah berjuluk Dahanai Dahanai Tuntung Tulus dan sekitarnya. Pemerintah Daerah Barito Selatan (Barsel) telah menetapkan status siaga banjir.
“Badan Penanggulangan Bencana Daerah telah siaga banjir di beberapa desa yang setiap tahunnya memang rawan bencana banjir,” kata Sekda Barsel, Eddy Purwanto, Senin 13 September 2021.
Lanjutnya, berdasarkan laporan dari BPBD, bahwa saat ini sejumlah anggota BPBD telah ditempatkan di beberapa titik, guna memantau dan memonitor perkembangan dari naik atau turunnya debit air di beberapa desa yang rawan banjir.
“Pastinya selain kondisi dari debit air di pantau oleh personel BPBD, kita juga berharap Camat maupun Kepala desa maupun perangkat desa-desa yang setiap tahunnya selalu terdampak bencana banjir, juga turut berperan. Hal itu, untuk mengantisipasi terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan,” pinta Sekda Barsel.
Sementara Kepala BPBD Barsel Alif Suraya mengatakan, pemantauan tersebut dilakukan untuk mengukur resiko dan dampak yang akan ditimbulkan oleh banjir. Apabila debit air terus meninggi, dan menenggelamkan pemukiman penduduk, kata dia, maka BPBD siap melakukan evakuasi bagi para korban yang terdampak banjir itu ke tempat yang aman.
“Kami siap melakukan evakuasi jika itu diperlukan, untuk bantuan sembako akan berkoordinasi dengan Instansi terkait,” tegasnya. Masih kata Alif Suraya, bahwa resiko banjir tahun 2021 ini, diakibatkan adanya intensitas curah hujan yang tinggi terutama di beberapa daerah hulu DAS Barito. Misalnya, kata dia, seperti Kabupaten Murung Raya dan kabupaten Barito Utara yang menyebabkan luapan sungai Barito semakin tinggi.
“Perlu diketahui, saat ini ada puluhan desa dari lima kecamatan di Barsel yang berada di bantaran sungai Barito telah terpantau mulai terendam banjir, dengan ketinggian debit air antara 10 sampai 50 cm,” ujarnya menerangkan.
(co/matakalteng.com)
Discussion about this post