PALANGKA RAYA – Salah satu metode bercocok tanam saat ini yang cukup populer dikalangan masyarakat, khusus pecinta gaya hidup sehat yaitu metode bercocok tanam secara organik. Seperti yang dilakukan Hariyono salah seorang petani organic di kawasan Kelurahan Kalampangan.
Dia menjelaskan bercocok tanam secara organik yaitu metode bercocok tanam dengan sistem ramah lingkungan dengan metode dimana proses awal tanam hingga panen di ladang tidak menggunakan pupuk kimia maupun pestisida yang sering digunakan para petani pada umumnya.
“Jadi sayur mayur di ladang saya sangat sehat karena dalam proses tanam hingga panen tidak ada kandungan kimia sama sekali dan ini berhasil saya terapkan kepada seluruh tanaman yang saya tanam,” ucapnya, Jumat 24 September 2021.
Hariyono menggunakan sistem bercocok tanam dengan cara organik bukan tanpa alasan, mengingat saat ini penggunaan pupuk kimia dan pestisida akan berdampak buruk bagi kesehatan.
Kemudian, salah satu hasil panen yang berhasil dilakukan yaitu jagung manis organik, jagung manis organik yang proses awal tanam hingga 58 hari tidak memakai pupuk kimia dan pestisida.
Selain jagung manis, saat ini di lahan pertanian Hariyono terdapat tanaman sayuran lainnya seperti daun sop, kemangi, sawi dan selada yang saat ini berkembang baik sembari menunggu masa panen tiba.
Disisi lain, Lurah Kalampangan Yunita Martina saat meninjau lahan pertanian tersebut akan mendukung langkah Hariyono dalam mengembangkan usaha bercocok tanam secara organik.
“Kami siap mendukung langkah Bapak Hariyono yang saat ini mengembangkan cara bercocok tanam organik sehat sebagai terobosan baru meninggalkan cara lama menggunakan sistem kimia.” Ucapnya.
Sebagai bentuk dukungan kedepan pihaknya akan berkoordinasi dengan instansi terkait untuk mengembangkan usaha para petani tersebut agar berkembang, tetap bersemangat dan mendapat taraf hidup yang layak bagi para petani nantinya.
(vi/matakalteng.com)
Discussion about this post