SAMPIT – Meski bergotong royong adalah satu budaya yang ada di Indonesia, namun sekolah juga harus mengajarkan peserta didik kegiatan yang harus dilakukan secara mandiri.
“Bergotong royong serta mandiri dua hal yang berbeda namun memberikan makna yang kurang lebih sama, bergotong royong menekankan pentingnya kerja sama dalam melakukan hal-hal positif ini mengajarkan kita hidup bertanggung jawab,” kata Kabid Pembinaan SMP Dinas Pendidikan Kotawaringin Timur (Kotim), Suyoso, Rabu 1 Februari 2023.
Begitu juga mandiri, menjadikan generasi masa depan generasi yang tangguh, mampu mandiri, tidak cengeng, ini juga menumbuhkan sikap bertanggung jawab. Dimana siswa harus menyelesaikan tugasnya.
“Selain itu juga, sekolah harus membentuk siswa yang bernalar kritis dan kreatif agar menjadikan generasi masa depan Indonesia menjadi generasi yang peduli terhadap lingkungan dan memahami situasi yang terjadi,” tegasnya.
Agar mampu memberikan solusi terhadap persoalan yang di hadapi, memunculkan kreatifitas atau hal-hal baru yang bermanfaat untuk diri pribadi dan orang lain.
“Karena kita akui, dalam pembangunan, daerah kerap kali membutuhkan ide-ide segar dari para generasi muda yang nantinya akan melanjutkan tonggak estafet pembangunan di daerah ini,” pungkasnya.
(dia/matakalteng.com)
Reproduction and distribution of https://www.matakalteng.com/?p=103977 content to other sites is prohibited without permission.
More information, please contact us.
Discussion about this post