PANGKALAN BUN – Ketua Bike To Work (B2W) Indonesia Poetoet Soedarjanto berkesempatan mengunjungi Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) untuk mengkampanyekan gerakan berangkat bekerja menggunakan sepeda.
Wakil Bupati Kotawaringin Barat Ahmadi Riansyah, didampingi Sekda Kobar Suyanto, dan Asisten I Tengku Alisyahbana serta Kadispora Wahyudi menyambut secara langsung kedatangan komunitas pekerja bersepeda itu di Kantor Bupati Kobar, Jumat 8 Januari 2021 sore hari.
Setelah bersilaturahmi dengan unsur pimpinan daerah, keesokan malamnya Poetoet juga berkesempatan menjalin lebih erat silaturahmi dengan sejumlah komunitas sepeda di Bumi Marunting Batu Aji, salah satunya dengan komunitas sepeda Go-rame Kotawaringin Barat.
Poetoet Soedarjanto menyampaikan silaturahmi pengurus Bike To Work Indonesia kepada pemangku kebijakan di Kobar sekaligus untuk menyerahkan secara simbolis ribuan masker yang diproduksi BNPB.
“Kami sampaikan apresiasi dan terima kasih B2W terhadap upaya yang dilakukan Pemkab Kobar, atas upaya untuk mengajak masyarakat luas untuk menjadikan sepeda sebagai alat transportasi,” ujarnya kepada Matakalteng.com di slaah satu cafe di Kota Pangkalan Bun, Sabtu 8 Januari 2021 malam.
Wujud dukungan yang diberikan oleh pemerintah daerah salah satunya adalah dengan keluarnya surat edaran dari Bupati Kobar pada bulan September tahun 2020 lalu untuk mengajak masyarakat naik sepeda satu Minggu sekali.
Menurut Poetoet, silaturahmi yang dilakukan baik dengan unsur pimpinan daerah dan komunitas untuk mempererat hubungan antara pergerakan nasional yang dilakukan oleh Bike To Work Indonesia dengan komunitas sepeda di Kobar yang menjadi motor penggerak gerakan bersepeda di Kota Pangkalan Bun.
Ia mengungkapkan kendati selama ini mereka berhubungan secara online, baik melalui WhatsApp dan Instagram dengan kondisi kota seperti di Pangkalan Bun, ia secara pribadi cukup surprise (terkejut), dan tidak menyangka ternyata banyak sekali di Bumi Marunting Batu Aji klub sepeda.
“Sepanjang perjalanan tadi dari Sebabi sampai ke Pangkalan Bun saya menemukan banyak sekali pengguna sepeda , dan tidak hanya laki-laki tetapi juga perempuan, yang sudah menggunakan safety gear, seperti helm artinya bahwa pengetahuan bersepada mereka juga baik,” pujinya.
Ia berharap bahwa bersepeda bukan hanya sebaga sarana olahraga, tidak sekedar mengikuti tren lantaran pandemi Covid-19, tetapi betul-betul masyarakat memahami bahwa sepeda juga bisa menjadi alat transportasi mobilitas sehingga bisa mengurangi ketergantungan terhadap penggunaan kendaraan pribadi, sehingga sama-sama berupaya menekan polusi udara, dan jangan sampai Kota Pangkalan Bun menjadi kota penyumbang kemacetan di Indonesia.
(ga/matakalteng.com)