SAMPIT – Anggota DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), M Abadi mengapresiasi ketanggapan pemerintah pada saat bulan Ramadhan, terutama dalam memastikan takjil yang dijual dipasaran aman dari bahan berbahaya. Bahkan sudah dilakukan uji sampel takjil.
“Ini memang harus rutin dilakukan setiap tahunnya ketika ada pasar Ramadhan, karena untuk mengantisipasi terjadinya keracunan seperti tahun lalu maka kehigienisan takjil yang dijual harus benar-benar diperhatikan,” ujarnya, Senin, 1 April 2024.
Menurutnya, pengujian sampel itu sudah tepat diambil dari beberapa titik. Karena pedagang takjil ini pada saat bulan Ramadhan pasti bermunculan di mana mana, tidak hanya di pasar yang disediakan oleh pemerintah namun juga beberapa titik lainnya.
Diketahui, Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) Palangka Raya melakukan uji sampel terhadap 40 sampel takjil di sejumlah pasar Ramadan yang ada di Kota Sampit. Pengambilan sampel dilakukan di empat titik, yakni di Jalan Hasan Mansyur, Cristopel Mihing, Muchran Ali, dan Taman Kota Sampit.
“Informasinya dari hasil ke 40 sampel itu tidak ditemukan bahan berbahaya. Namun tentunya kita berharap masyarakat maupun pedagang tetap berhati-hati, karena makanan paling mudah terkontaminasi tidak hanya dari bahan-bahan namun juga dari lingkungan sekitar. Misal ada hewan ataupun cara pembungkusan yang tidak tepat tanpa pembungkus tangan atau harus dipastikan tangan selalu bersih,” ujarnya.
Sementara itu, Staf Dinkes Kotim Bidang SDK Saulina Aritonang berterima kasih kepada BBPOM Palangka Raya yang senantiasa terus mendukung kesehatan yang ada di Kabupaten Kotim.
“Jadi kegiatan ini rutin setiap tahun kita laksanakan dalam rangka persiapan supaya tersedia pangan yang aman di masyarakat menjelang Idulfitri. Jadi dari hasil pemeriksaan 40 sampel kondisinya aman,” pungkasnya.
(dia/matakalteng)
Discussion about this post