SAMPIT – Dalam sepekan terakhir, serangan buaya di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) semakin mengganas. Bahkan sampai mengakibatkan korban putus tangan dan patah tulang. Bahkan masyarakat kerap kali melihat kemunculan buaya di sekitar bantaran sungai.
Untuk itu Anggota DPRD Kotim Bima Santoso mengatakan, pemerintah harus lebih ekstra lagi memberikan imbauan kepada masyarakat dan juga memberikan bantua MCK agar masyarkat yang tinggal di bantaran sungai mengurangi aktivitas di Sungai.
“Kemarin kita menerima kabar adanya seorang nenek yang diterkam buaya, terkait kondisi sekarang harapan saya masyarakat Kotim terutama yang berdomisili di bantaran sungai seperi Pelangsian, Ketapang sampai Belanti agar lebih hati-hati dan mengurangi aktivitas di sungai,” ujarnya, Selasa 5 Januari 2021.
Lanjutnya, selain itu juga pemerintah daerah melalui BKSDA Pos Jaga Sampit memasang plang imbauan. Agar kondisi dan titik berbahaya bisa dipantau, termasuk agar adanya andil pemerintah daerah untuk antisipasi jangan sampai kejadian terulang kembali.
“Ini sangat miris, seharusnya ada imbauan terus menerus dilakukan pemerintah. Dan seharusnya ada bantuan MCK dari pemerintah bagi warga yang tinggal di bantaran sungai, dan rumah-rumah lanting harusnya jangan diperbolehkan. Mengingat kondisi sungai mentaya saat ini sangat berbahaya,” tegasnya.
Dikatakannya juga, bisa jadi saat masyarakat mencuci pakaian di sungai ataupun kegiatan lainnya buaya muncul kembali dan menyerang. Maka dari itu dirinya berharap masyarakat sudah mengurangi kegiatan di Sungai dan jangan lagi menggunakan MCK di Sungai.
“Buatlah MCK di darat, mungkin bisa di usulkan melalui program-program bantuan dan dana desa,” demikiannya.
(dia/matakalteng.com)
Discussion about this post