BUNTOK – Pemerataan pembangunan di segala bidang merupakan salah satu tolok ukur kemajuan di suatu daerah. Namun untuk mewujudkan pembangunan di segala bidang bisa terlaksana ke sasarannya, memang diperlukan keseriusan serta pemikiran maupun perencanaan yang tepat dan terarah.
Ketua Komisi II DPRD Barsel Ensilawatika Wijaya SE kepada matakalteng Minggu 17 Januari 2021 mengatakan, bahwa pembangunan di sejumlah desa di wilayah barsel masih tidak seperti pada kenyataannya, karena masih jauh dari apa yang dilaporkan dan disampaikan pihak eksekutif selama ini.
“Karena semua laporan itu terbukti hanya sebatas formalitas saja, karena kenyataannya kondisi pasilitas-pasilitas umum baik di bidang pendidikan, kesehatan, sarana prasarana air bersih, pasar, penerangan, pasilitas jalan, palabuhan dan pasilitas-pasilitas umum lainnya tidak pernah mendapat perhatian pemerintah di tahun-tahun sebelumnya,” terang Politisi PDIP Barsel itu panjang lebar.
Wakil rakyat dapil II Barsel itu kembali meminta, agar pemerintah dalam membuat perencanaan pembangunan setiap tahunnya untuk tidak asal-asalan, atau hanya copy faste.
“Karena semua yang dilakukan asal-asalan dan hanya copy faste, itu artinya pemerintah daerah dianggap tidak serius dalam melaksanakan tugas dan upayanya untuk meningkatkan pembangunan di segala bidang,” cetus anggota legislatif wanita itu.
Anggota Fraksi PDIP itu juga menyoroti masalah penempatan pegawai yang belum merata di sejumlah wilayah, terutama di sektor pendidikan dan kesehatan, dalam hal ini tenaga guru dan perawat di tingkat desa yang masih banyak mengalami kekurangan. “Yang terjadi setiap tahunya penumpukan PNS malah lebih banyak di kota. Ini kan aneh,” kata Ensilawatika lagi.
Ia berharap, di anggaran tahun 2021 semua pembangunan di segala bidang bisa lebih ditingkatkan dan dibenahi, sehingga semua problem yang menghambat pemerintah dalam meningkatkan roda pembangunan bisa di akomodir dan layak dinikmati masyarakat.
(co/matakalteng.com)
Discussion about this post