NANGA BULIK – Banjir yang melanda Kabupaten Lamandau, Kalimantan Tengah (Kalteng) salah satunya diwilayah Kecamatan Bulik hingga Rabu 15 Juli 2020 masih terjadi. Ditambah lagi guyuran hujan deras pada sore hingga malam, Selasa 14 Juli 2020 kemarin, mengakibatkan sejumlah titik jalan di kota Nanga Bulik juga terendam banjir.
Sejumlah ruas jalan protokol, diantaranya jalan Batu Batanggui, jalan A Yani, jalan Jenderal Sudirman dan jalan WR Supratman terendam banjir cukup parah hingga menyulitkan pengendara kendaraan yang melintasi jalan tersebut.
Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, Pemkab Lamandau melalui Dinas Perhubungan dibantu jajaran Polisi lalulintas Polres Lamandau mengambil tindakan terhadap jalan yang terendam banjir yakni dengan mengalihkan ke jalur yang lebih aman.
Pantauan wartawan ini dilapangan, jalan Batu Batanggui dari arah Bukit Hibul menuju Puskesmas Bulik misalnya. Karena ketinggian airnya sudah cukup tinggi, maka dialihkan ke jalur sebelah kanan.
Kepala Dinas Perhubungan Lamandau, Atie Dieni saat dikonfirmasi mengatakan bahwa pengalihan sementara beberapa ruas jalan terpaksa dilakukan demi keselamatan pengguna jalan. “Banjir kali ini mengakibatkan sejumlah titik jalan terendam air dan kita lakukan antisipasi dengan mengalihkan sementara,” ungkapnya, Rabu 15 Juli 2020.
Setelah banjir surut, lanjut dia, maka penutupan ruas jalan akan di buka kembali agar lalulintas kembali lancar. “Pengalihan ini sementara saja, semoga banjir segera surut dan jalan dapat berfungsi kembali seperti semula,” tukasnya.
Sementara itu, Ketua DPRD Lamandau M Bashar mengatakan bahwa banjir memang sudah biasa terjadi di Kabupaten Lamandau setiap tahun. Namun kali ini banjir cukup parah.
“Melihat kondisi saat ini, kita bisa memetakan wilayah-wilayah mana saja, baik di pelosok maupun perkotaan yang berpotensi menjadi langganan banjir,” ungkapnya saat diwawancarai wartawan di sela-sela mengunjungi warga korban banjir di Gedung Sembaga Mas, Selasa 14 Juli 2020 Kemarin.
Sehingga, lanjut dia, hasil pemetaan nantinya bisa menjadi masukan bagi kita. Dan dalam mengambil kebijakan dapat dijadikan prioritas. “Banjir kali ini menjadi pelajaran buat kita semua, semoga tidak akan terulang kembali,” harapnya.
Diketahui, hingga Rabu 15 Juli 2020 siang sekitar pukul 12:00 WIB khusus di kelurahan Nanga Bulik tercatat sudah ada 141 Kepala Keluarga (KK) dengan jumlah jiwa sebanyak 479 jiwa yang harus mengungsi ke tempat penampungan sementara karena rumahnya terdampak banjir.
Diketahui pemerintah daerah melalui kecamatan dan kelurahan telah menyiapkan pos-pos penampungan seperti di gedung Sembaga Mas, rumah singgah Dinsos, Tribun Kartawana, Tenda Samaliba, Tenda AMPS, aula kantor camat bulik, gedung LPTQ dan tenda RT 08 dan lainnya.
(btg/matakalteng.com)
Discussion about this post