SAMPIT – Bupati Kotawaringin Timur (Kotim) Halikinnor meminta kepada Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait seperti Dinas Perhubungan dan pihak Bandara H. Asam Sampit untuk terus berupaya dan kerja keras agar peningkatan Bandara H. Asan Sampit dapat segera terealisasi.
“Sudah sudah awal 2024, tapi belum ada gambaran lagi. Padahal penduduk kita ini paling banyak di Kalteng begitu juga prestasi yang kita raih. Ini perlu kerja keras dan semangat kita. Ibarat buah kalau tidak kita tunjul lama jatuhnya. Begitu juga peningkatan bandara kita,” katanya, Jumat, 5 April 2024.
Dirinya pun meminta agar OPD terkait untuk terus berupaya. Koordinasi dengan pemerintah pusat harus terus dilakukan dengan harapan tahun 2025 Bandara H. Asan Sampit dapat ditingkatkan yaitu perpanjangan serta pelebarannya.
“Kita jangan lengah lagi. Tapi alhamdulillah ada informasi dari Bappelitbangda Provinsi Kalteng, bandara kita sudah masuk 20 prioritas yang akan dilakukan pada tahun 2025. Makanya saya minta dikawal terus itu supaya segera diperpanjang menjadi 2.500 meter serta diperlebar,” ucapnya.
Saat ini panjang landasan pacu atau runaway bandara yaitu 2.040 meter dengan lebar 30 meter. Perpanjangan landasan pacu diharapkan bisa dilakukan menjadi 2.500 meter. Itu agar pesawat berbadan lebar dapat mendarat di Bandara H. Hasan Sampit seperti pesawat jenis Boeing 737-800 MG berkapasitas 189 tempat duduk bahkan jenis Boeing 737-900 ER berkapasitas 195 hingga 215 penumpang.
Pengembangan dan peningkatan Bandara H. Hasan Sampit merupakan kebutuhan seiring meningkatnya kebutuhan masyarakat terhadap transportasi udara. Keberadaan bandara turut menunjang aktivitas perekonomian masyarakat saat ini frekuensi penerbangan masih terbatas pada hal kebutuhan masyarakat terhadap transportasi udara cukup tinggi warga akhirnya memilih bepergian melalui bandara di daerah lain seperti Palangkaraya dan Kotawaringin Barat.
“Mudahan saja segera terealisasi, tanah sudah kita selesaikan. Kami mohon perhatian dari pusat juga, karena bandara ini kebutuhan urgent. Karena Kotim penduduknya paling besar dan perekonomian kita lumayan, tapi saat ini bandara kita hanya bisa didarati oleh pesawat kecil. Jadi arah transportasi udara kita terganggu,” tutupnya.
(dev/matakalteng)
Discussion about this post