SAMPIT – Masyarakat diminta waspada penularan penyakit pascabanjir. Terutama masyarakat yang berada di wilayah bencana banjir, seperti yang terjadi saat ini di sejumlah desa di Kecamatan Cempaga Hulu dan Cempaga.
“Penyakit yang sering terjadi akibat banjir itu seperti penyakit kulit gatal-gatal dan diare,” kata Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kotim, Umar Kaderi, Jumat, 23 Februari 2024.
Lanjutnya, penyakit itu rawan menjangkit kapada masyarakat yang berada di lokasi banjir. Oleh sebab itu ia meminta agar masyarakat untuk lebih waspada.
Diketahui, ada beberapa desa di dua kecamatan, yaitu Kecamatan Cempaga Hulu dan Cempaga sedang dilanda banjir sepekan ini. Namun ditegaskan Umar Kaderi sejauh ini belum ada laporan masalah kesehatan yang berarti dari wilayah terdampak banjir.
“Tapi saya tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada, meskipun sampai saat ini tidak ada laporan tersebut. Karena memang keluhan itu baru muncul dua pekan setelah banjir, pada rentang waktu itu baru terdeteksi keluhan kesehatan yang dirasakan masyarakat pasca banjir,” ucapnya.
Terkait itu, Dinkes Kotim menjamin ketersediaan obat untuk potensi penularan penyakit pasca bencana mencukupi, sebab pihaknya telah mengantisipasi berdasarkan analisasi dan antisipasi dalam pengadaannya.
“Untuk ketersediaan obat Insha Allah aman, tidak akan kekurangan. Kami sudah mengantisipasi sesuai dengan kasus apa saja yang terjadi, obat penyakit kulit kita sudah siap, diare juga. Karena memang kami biasanya sudah menyiapkan obat dalam setahun plus berapa persen tambahannya, jadi obat selalu siap. Begitu juga dengan tenaga kesehatan di puskesmas sudah biasa menghadapi hal-hal yang semacam itu, baik banjir bencana dan sebagainya, kita hanya tinggal menggerakkannya,” tutupnya.
(dev/matakalteng)
Discussion about this post