SAMPIT – Bupati Kotawaringin Timur (Kotim), Halikinnor mengimbau agar warga yang memiliki bangunan menjorong ke sungai atau aliran air, seperti di Sei Baamang maupun yang ada di Mentawa Baru Ketapang (MBK), agar dilakukan pembongkaran sendiri.
“Kendala kita dalam pengerukan aliran air itu ada dibeberapa titik karena perumahan masyarakat yang berada di pinggir sungai. Jadi sulit untuk dilakukan pengerukan,” katanya, Senin, 8 Januari 2024.
Disampaikannya, visi misinya adalah Sampit Bersih,Terang dan Bebas Banjir. Oleh sebab itu pengerukan aliran air terus dilakukan untuk wilayah kota. Seperti yang dilakukan saat ini di Sei Baamang.
Namun sayangnya ada beberapa titik yang tidak dapat dilakukan pengerukan karena bangunan warga yang menjorong ke sungai.
“Sekalipun alat excavator amfibi yang bisa bekerja di air, tapi kalau ada bangunan ya tidak bisa masuk. Makanya saya imbau bagi masyarakat yang merasa bangunannya di bantaran sungai mohon dibongkar sendiri,” tegasnya.
Lanjutnya, karena selain melanggar daerah milik sungai juga membuat aliran air tidak bisa dinormalisasi, sehingga Sampit bebas banjir karena air bisa mengalir dengan baik.
“Dan keluhan masyarakat tentang banjir, Insyaallah sebagai visi misi kita Sampit Bebas Banjir, Terang dan Bersih bisa terwujud. Tapi kalau saluran air tidak lancar bagaimana mau bebas banjir, sementara permukaan kita dataran yang rendah. Sekali lagi saya berharap kepada masyarakat yang bangunannya menjorok ke sungai tolong bongkar sendiri,” pungkasnya.
(dev/matakalteng)
Discussion about this post