SAMPIT – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Haji Asan Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) memprediksi lima hari ke depan wilayah tersebut masih rawan terbakar. Ini melihat awan cerah menyelimuti Kotim.
“Kami sampaikan l evaluasi kami dari tujuh hari ke belakang September 2023. Monitoring curah hujan dari tiga dasarian terakhir tidak ada tanda-tanda musim hujan,” kata Prakirawan BMKG Haji Asan Sampit, Rahmat Wahidin Abdi, Senin 2 Oktober 2023.
Hal itu ia paparkan saat rapat evaluasi perpanjangan status tanggap darurat di Pusdalop Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kotim, Jalan Jenderal Sudirman, Sampit.
Lanjutnya, terlihat di dasarian kedua memang ada curah hujan yang lumayan tinggi tanggal 18 September 2023 kemarin itu adalah 58,3 mm termasuk kategori lebat, seperti pada Juli 2023 yang dulu.
“Cuma kalau bulan Juli mungkin ada beberapa faktor ini hanya satu faktor aja pendukungnya, jadi kejadiannya cuma 2-3 hari aja. Tapi di dasarian yang ketiga kembali lagi ada curah hujannya tapi rendah, ” ucapnya.
Sedangkan untuk jumlah hotspot pada September terdeteksi sebanyak 3.858 titik dengan jumlah titik terbanyak terlihat di Kecamatan Mentaya Hilir Selatan.
Sementara pada 1-2 Oktober, terdapat 262 titik panas atau hospot. Dimana tanggal 1 terdeteksi sebanyak 44 titik dan tanggal 2 sebanyak 200 lebih titik.
” Jumlah titik panasnya sampai jam 07.00 pagi ini itu 262 titik dan konsentrasi di kecamatan Mentaya Hilir Selatan tapi yang urutan kedua pada bulan Oktober ini malah di kecamatan Baamang atau di wilayah kota,” ungkapnya.
Terkait kemudahan terjadinya kebakaran lahan sendiri, ditegaskan Rahmat Wahidin Abdi lima hari ke depan Kotim secara umum masih mudah terjadi kebakaran. Karena berdasarkan prakiraan hujan, untuk beberapa hari ke depan di wilayah itu tidak terjadi hujan.
“Secara umum ada potensi hujan di tanggal 5 Oktober 2023 nanti tapi mungkin intensitasnya ringan dan durasinya mungkin agak singkat dan itu juga terkonsentrasi di wilayah utara Kotim. Tapi ini akan kami update terus karena ini tiap harinya data juga berbeda, data analisisnya dan observasi kita juga akan kita perbarui,” tutupnya.
(dev/matakalteng.com)
Discussion about this post