SAMPIT – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kotawaringin Timur (Kotim) akan mengkaji ulang kondisi kebakaran hutan dan lahan. Ini berkaitan dengan kemampuan Pemkab Kotim dalam penanggulangan karhutla yang semakin luas di wilayah setempat.
“Saya akan memanggil Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk mengkaji status karhutla,” kata Bupati Kotim Halikinnor, Selasa 5 September 2023.
Lanjut Halikin, jika dilihat kondisi saat ini cuaca panas terus menyelimuti Kotim. Itu membuat lahan gambut di wilayah tersebut rawan terbakar. Hal itu membuat lahan yang terbakar cukup luas.
Disebut Halikinnor, kebakaran banyak terjadi di daerah pemukiman warga. Lahan gambut dan area yang cukup luas sehingga sulit terjangkau membuat petugas gabungan dari BPBD dan Damkar serta relawan kesulitan untuk memadamkan.
“Dampak karhutla ini sudah membuat udara kita tidak sehat. Apakah status kita tetap siaga atau kita naikkan tanggap darurat ini akan kami kaji. Ini juga mempertimbangkan jumlah personel kita saat ini. Sementara untuk penanggulangan, saya perintahkan dia armada penembak pemadam yang kita perbantukan dari Samuda 5, kita tarik 2 untuk pemadaman di Kota,” ujarnya.
Berdasarkan update terbaru dari BPBD Kotim semenjak ditetapkan siaga darurat hingga 4 September 2023 ini telah terjadi 156 karhutla dengan luas lahan 517,652 hektar. Dari 17 kecamatan, kejadian karhutla lebih banyak terdapat di Kecamatan Mentawa Baru Ketapang dengan total kejadian sebanyak 94 kali.
(dev/matakalteng.com)
Discussion about this post