SAMPIT – Ketua Forum Alumni Himpunan Mahasiswa Islam Wati (Forhati) Kalimantan Tengah (Kalteng) Asmawati berpesan kepada pengurus serta anggota Forhati, Majelis Dasar (MD) Korps Alumni HMI (MD KAHMI) dan HMI agar tidak dimanfaatkan partai politik.
“Mengingat kita akan memasuki tahun politik, diharapkan semua pengurus dan anggota tidak mudah terombang ambing bahkan dimanfaatkan untuk mencari suara di tengah masyarakat,” kata Asmawati, Kamis 24 Agustus 2023.
Lanjutnya, Kohati sendiri singkatan dari Korps-HMI-Wati merupakan bagian dari HMI yang secara khusus sebagai wadah pengembangan potensi-potensi kader HMI dalam dinamika keperempuan, berfungsi sebagai bidang keperempuanan dalam tingkat internal HMI, serta menjadi organisasi perempuan di tingkat eksternal HMI.
“Sementara FORHATI adalah organisasi alumni HMI wati yang berada di dalam KAHMI (Korp Alumni HMI), didirikan 22 Desember 1998 di Jakarta. Tujuan berdirinya sebagai wadah bagi anggota untuk memaksimalkan pengalaman keilmuan, wawasan, potensi, dan profesi yang dimiliki dalam rangka ketaqwaan kepada Allah SWT,” jelasnya.
Maka dari itu lanjutnya, peran dari KAHMI serta FORHATI sendiri adalah mengawal pembangunan serta memberikan kontribusi nyata untuk kemajuan daerah. Apalagi KAHMI dan FORHATI tempatnya berhimpunnya tidak hanya NU atau Muhammadiyah saja namun semua bisa bergabung.
“Terutama juga karena kita semua adalah orang orang yang berpendidikan sehingga diharapkan mampu menjadi penyuara dari masyarakat agar tersampaikan kepada pemerintah,” pungkasnya.
(dia/matakalteng.com)
Discussion about this post