SAMPIT – Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) Umar Kaderi menyebutkan, dari hasil sementara sampel Kue Ipau mengandung Bakteri E. Coli. Itu yang diduga menyebabkan puluhan orang yang mengkonsumsi kue tersebut keracunan hingga menyebabkan satu nyawa melayang di Kabupaten Kotim.
“Dari hasil investigasi kami di lapangan terkait keracunan itu, kami langsung mengambil langkah mengumpulkan semua informasi dari masyarakat keracunan Kue Ipau dan pengambilan sampel kue pada tanggal 28 dan sampel 29 untuk diuji laboratorium. Berdasarkan hasil sementara, terdapat bakteri E.Coli pada sampel itu,” kata Umar Kaderi, Sabtu 1 April 2023.
Bakteri tersebut diduga menginfeksi pada saluran pencernaan orang. Sehingga menimbulkan gejala melilit, mual dan diare. Disebutnya, dari 40 pasien yang dirawat mengalami keluhan yang sama. Dari jumlah tersebut 1 pasien dinyatakan meninggal dunia.
“Ada pasien keracunan yang meninggal. Tapi bedasarkan informasi, pasien tersebut ada komplikasi yaitu jantung. Sehingga saat kondisi tidak membaik itu mempengaruhi penyakit penyerta,” ujarnya.
Diwaktu berbeda, Jumrodah Dosen Biologi Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palangka Raya mengungkapkan, Bakteri Escherichia Coli atau biasa yang disebut sebagai Bakteri E. Coli adalah bakteri yang biasa ditemukan di dalam tubuh manusia. Bakteri ini biasa hidup di dalam usus manusia untuk menjaga kesehatan sistem pencernaan.
“Jadi di dalam usus itu terdapat E. Coli, tapi kalau melebihi ambang batas jumlahnya maka akan menyebabkan infeksi usus atau disentri. Di usus ada cuma jumlahnya tidak melebih ambang batas,” terangnya.
Jika jumlah Bakteri E. Coli melebih ambang batas, maka usus tidak mampu lagi mencerna. Karena perkembangan E. Coli yang begitu cepat, sehingga menyebabkan infeksi pada usus.
Salah satu penyebabnya adalah dari makanan atau air yang dikonsumsi kurang higenis. Bisa jadi jarak sumber air dengan MCK tidak jauh. Padahal jarak minimal itu 10 meter dari MCK. Jika kurang dari itu, Bakteri E. Coli bisa mengkontaminasi sumber air.
“Bahan yang terkontaminasi itu dimasak tapi setengah matang, maka akan menyerang daerah pencernaan. Sekalipun kita punya imun, tapi kalau terlalu banyak bakteri nya tidak mampu juga. Makanya makanan itu harus higenis,” ucapnya.
(dev/matakalteng.com)
Discussion about this post