SAMPIT – Titik panas atau Hotspot sudah mulai bermunculan di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim). Sehingga kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) harus di antisipasi sejak dini.
Untuk itu Anggota Milenial Tanggap Bencana Sampit rutin lakukan pembasahan lahan gambut yang rawan terbakar. Khususnya di wilayah Kelurahan Baamang Barat, Kecamatan Baamang, Kabupaten Kotim. Hal ini disebutkan oleh Adi Wahyudi selaku Ketua Komunktas Milenial Tanggap Bencana Sampit.
“Pembasahan itu kami lakukan hampir tiap hari, terlebih lagi saat cuaca sedang panas-panasnya. Karena kemungkinan terjadinya Karhutla sangat besar terkhusus di lahan gambut,” ujarnya, Minggu 11 Oktober 2020.
Lanjutnya, dilokasi pembahasan lahan tersebut terdapat sumur bor yang sudah dibangun. Sehingga memudahkan pohaknya mendapatkan air untuk melakukan pembasahan. “Pembasahan bisa dilakukan hingga radius 200 meter dari lokasi sumur bor. Penyiraman lahan ini juga kami lakukan kurang lebih 2 jam lamanya,” sebutnya.
Diketahui, kegiatan pembasahan lahan tersebut dilakukan di 37 titik lokasi sumur bor yang sebelumnya di bangun BRG 2019 lalu. Hal itu merupakan program dari Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), guna pencegahan Karhutla.
“Kami berharap tahun ini dan tahun-tahun berikutnya jangan ada lagi Karhutla seperti yang lalu, sangat besar. Kalau bisa jangan sampai ada lagi walau hanya Karhutla berskala kecil,” tutupnya. Komunitas Milenial Tanggap Bencana Sampit ini juga kerap kali ikut serta melakukan pemadaman Karhutla yang terjadi di Sampit atau bahkan di luar kota.
(dia/matakalteng.com)
Discussion about this post