PANGKALAN BUN – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) berupaya menyusun rencana penanggulangan HIV dan AIDS. Kegiatan ini diawali dengan pertemuan antara Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Kobar bersama lintas sektor pada akhir Oktober lalu.
Pertemuan tersebut bertujuan untuk mengidentifikasi peran lintas sektor non kesehatan dan mengidentifikasi anggaran dari lintas sektor dalam penanggulangan HIV/AIDS di Kabupaten Kobar. KPA Kabupaten Kobar menyampaikan bahwa ada 387 penemuan kasus baru HIV/AIDS di Kalimantan Tengah pada tahun 2022. Kabupaten Kotawaringin
Barat masuk urutan kedua terbanyak temuan kasus baru yaitu berjumlah 98 kasus.
“Dalam tiga tahun ini sejak 2021 sampai bulan Juli 2023 secara kumulatif berjumlah 165 kasus,” ujar Sekretaris I KPAD Kotawaringin Barat Aspan, Senin 6 November 2023. Dia menyebutkan, KPA Kobar telah melakukan berbagai upaya sejak 2021-2023, seperti pendampingan orang dengan HIV/AIDS (ODHA), pemetaan populasi kunci masyarakat berisiko HIV, sosialisai dan penyuluhan, hingga penjaringan lost to follow up HIV, serta pelacakan kontak kasus HIV/AIDS.
Upaya tersebut kendala, mulai dari sulitnya menjangkau pasien ODHIV karena sering pindah domisili, masih
banyak stigma negatif terhadap ODHIV,
serta kurangnya kerja sama antar lintas
sektor dalam penanggulangan HIV/AIDS. Diperlukan kerja sama secara maksimal antar lintas sektor dalam upaya penanggulangan penyebaran HIV/AIDS di Kabupaten Kobar.
Plh Sekda Kabupaten Kobar Juni Gultom mengatakan, pertemuan tersebut berjalan dengan baik. “Tim sudah sepakat untuk mengintensifkan kegiatan ini untuk mendeteksi penularan penyakit HIV/AIDS ini dengan kerjasama dari berbagai pihak, dan segera kita lakukan rencana aksi di tahun 2024,” pungkasnya.
(lih/matakalteng)
Discussion about this post